Perbedaan Ciblek Gunung Jantan dan Betina

Cara Mengetahui Perbedaan Ciblek Gunung Jantan dan Betina

Posted on

Duniaburung.id – Cara Mengetahui Perbedaan Ciblek Gunung Jantan dan Betina. Ciblek gunung (Prinia familiaris) adalah burung kecil yang populer di kalangan pecinta burung kicau. Jenis burung ini memiliki perbedaan karakteristik antara individu jantan dan betina yang menarik untuk dipelajari. Meskipun terlihat serupa, terdapat beberapa ciri khas yang membedakan antara ciblek gunung jantan dan betina. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas perbedaan-perbedaan penting antara ciblek gunung jantan dan betina, membantu kalian lebih memahami dan mengidentifikasi keduanya dengan lebih baik.

Burung Ciblek Gunung

Ciblek Gunung, juga dikenal sebagai Hill Prinia atau secara ilmiah dinamai Prinia Superciliaris, merupakan burung kicau berukuran kecil yang dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Burung ini sangat populer di kalangan pecinta burung di Indonesia. Ia berperan sebagai burung masteran untuk jenis burung lain seperti Cendet, Murai, Jalak, dan lainnya, serta berkompetisi dalam acara lomba kicau burung berkat suara khasnya yang unik dan merdu yang disebut “tembakan” atau “ngebren”.

Ciblek Gunung aktif dan vokal dalam kelompok keluarga, umumnya hidup di daerah rerumputan dan semak-semak di hutan pegunungan dan perbukitan. Ia dapat ditemui mulai dari hutan lumut kerdil hingga semak-subalpin pada ketinggian antara 600 hingga 2500 meter di atas permukaan laut.

Informasi ini telah divalidasi melalui laporan oleh Holmes (1996) dalam Kukila, Volume 8, halaman 42. Laporan tersebut mencatat penemuan Ciblek Gunung di daerah dataran rendah, khususnya di antara semak-semak di pantai Leupang (Aceh Besar) pada tanggal 1 Agustus 1985.

Subspesies Burung Ciblek Gunung

Secara ilmiah, burung ciblek gunung diakui memiliki 5 subspesies yang berbeda:

  • Prinia superciliaris superciliaris: Ditemukan dari pegunungan di timur Myanmar hingga selatan China (Yunnan), utara Laos, dan utara Vietnam.
  • Prinia superciliaris erythropleura: Menempati daerah dari bagian selatan Negara Bagian Shan, Kayah, dan Tenasserim di Myanmar hingga utara Thailand.
  • Prinia superciliaris waterstradti: Asli dari Gunung Tahan di Semenanjung Thai-Malaysia bagian selatan.
  • Prinia superciliaris klossi: Mendiami dataran tinggi di selatan Laos dan selatan Vietnam.
  • Prinia superciliaris dysancrita: Tinggal di pegunungan di Sumatera bagian barat.

Dalam mengamati klasifikasi ini, mungkin memunculkan kebingungan bagi para penggemar burung ini. Ini karena salah satu jenis ciblek gunung yang cukup populer, yaitu “cigun tasik,” tidak tercantum dalam kategori-kategori tersebut. Apakah “cigun tasik” yang terkenal itu sebenarnya berasal dari Sumatera dengan spesies yang sama, atau mungkin merupakan subspesies baru?

Perbedaan Ciblek Gunung Jantan dan Betina

Membedakan antara burung Ciblek Gunung (Cigun) jantan dan betina bisa menjadi tantangan, khususnya bagi mereka yang kurang berpengalaman. Pasalnya, Cigun jantan dan betina tampak memiliki kesamaan fisik. Namun, dengan observasi yang cermat, sebenarnya terdapat beberapa karakteristik yang bisa membedakan antara Cigun jantan dan betina.

Berikut adalah beberapa perluasan mengenai ciri-ciri yang membedakan antara Ciblek Gunung jantan dan betina:

1. Ciri-ciri Ciblek Gunung Jantan

  • Warna Bulu yang Lebih Tua dan Gelap:
    Ciblek Gunung jantan memiliki bulu coklat tua yang menonjolkan kejantanan dan daya tariknya. Warna bulunya lebih gelap dibandingkan dengan betina, khususnya pada area dada, menciptakan kontras yang mencolok.
  • Warna Paruh yang Lebih Hitam:
    Paruh Ciblek Gunung jantan cenderung memiliki warna hitam yang lebih pekat, terutama pada burung yang telah mencapai usia dewasa. Warna ini juga dapat menunjukkan kedewasaan dan ketangguhan burung.
  • Warna dalam Mulut yang Keitaman:
    Bagian dalam mulut atau paruh Ciblek Gunung jantan memiliki warna kehitaman yang kontras dengan warna bulunya. Warna ini bisa berfungsi sebagai salah satu faktor yang memperkuat daya tarik visual burung.
  • Bentuk Dubur yang Kecil dan Panjang:
    Bentuk dubur Ciblek Gunung jantan cenderung lebih kecil dan lebih panjang dibandingkan dengan betina. Perbedaan ini mungkin terkait dengan perbedaan anatomi antara jantan dan betina.
  • Postur Tubuh yang Besar dan Tegap:
    Jika dilihat dalam posisi berdiri, postur tubuh Ciblek Gunung jantan cenderung lebih besar, panjang, dan tegap. Hal ini memberikan kesan kekuatan dan dominansi.
  • Bentuk Kepala yang Besar dan Tegas:
    Kepala Ciblek Gunung jantan memiliki ukuran yang lebih besar, dengan garis-garis yang lebih jelas di atas kepala. Bentuk kepala ini bisa menjadi ciri khas yang membedakannya dari betina.
  • Ekor yang Lebih Panjang:
    Ekor Ciblek Gunung jantan memiliki panjang yang lebih menonjol daripada ekor betina. Perbedaan panjang ekor ini mungkin juga berperan dalam aspek estetika dan daya tarik.
  • Suara Tembakan Ngeroll Panjang:
    Suara tembakan ngeroll panjang adalah ciri khas suara Ciblek Gunung jantan. Suara ini biasanya digunakan untuk menarik perhatian dan menunjukkan keberadaannya kepada burung lain, terutama dalam upaya penjodohan.

2. Ciri-ciri Ciblek Gunung Betina

  • Warna Bulu yang Lebih Cerah:
    Bulu Ciblek Gunung betina memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan dengan jantan. Warna yang lebih lembut ini mungkin memiliki peran dalam penampilan betina yang lebih anggun dan feminin.
  • Warna Paruh Bagian Bawah yang Lebih Cerah:
    Warna paruh bagian bawah pada Ciblek Gunung betina cenderung lebih cerah atau agak keputihan. Perbedaan warna ini bisa menjadi salah satu ciri untuk mengidentifikasi jenis kelamin burung.
  • Warna dalam Rongga Mulut yang Lebih Cerah atau Kekuningan:
    Bagian dalam rongga mulut Ciblek Gunung betina memiliki warna yang lebih cerah atau kekuningan. Warna ini bisa berkontribusi pada daya tarik visual dan perbedaan antara jantan dan betina.
  • Postur Tubuh yang Lebih Kecil dan Pendek:
    Ciblek Gunung betina memiliki postur tubuh yang lebih kecil dan pendek dibandingkan dengan jantan. Ini mungkin merupakan adaptasi anatomi untuk memenuhi kebutuhan reproduksi.
  • Suara yang Berbeda:
    Suara Ciblek Gunung betina tidak memiliki ngeroll seperti suara jantan. Suara betina mungkin lebih fokus pada komunikasi antarbetina dan mempertahankan wilayah.

Dengan memahami ciri-ciri ini, kalian dapat dengan lebih mudah membedakan antara Ciblek Gunung jantan dan betina berdasarkan penampilan fisik dan perilaku khas mereka.

Perawatan Ciblek Gunung

Perawatan harian untuk Ciblek Gunung agar cepat “gacor” mirip dengan perawatan burung kicau yang lain. Berikut adalah langkah-langkah perawatannya:

  1. Pada pukul 07.00, keluarkan burung untuk menjemur selama 15 menit.
  2. Kemudian, sekitar pukul 07.30, saat matahari mulai bersinar, mandikan burung hingga basah.
  3. Setelah mandi, letakkan burung di tempat yang lebih rendah; hindari meletakkannya di teras rumah. Ini dimaksudkan agar burung dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan dengan orang yang merawatnya.
  4. Setelah bulu burung kering, anginkan di teras rumah sekitar pukul 08.30-09.00.
  5. Berikan makanan tambahan berupa ulat kandang sekitar 1 wadah atau 1 sendok makan setelah menganginkannya.
  6. Biarkan burung di teras hingga sore hari.
  7. Pada pukul 17.00, berikan makanan tambahan lainnya: kroto sebanyak ½ sendok makan dan 3 ekor jangkrik kecil. Setelah itu, tutupi burung dengan kerodong hingga pagi tiba.

Penutup

Dalam ulasan ini, duniaburung.id telah membahas secara mendalam mengenai Ciblek Gunung, khususnya dalam memahami Perbedaan Ciblek Gunung Jantan dan Betina. Mengetahui perbedaan keduanya bukan hanya penting bagi para pecinta burung, tetapi juga bermanfaat untuk pelestarian dan pembiakan spesies ini.

Semakin kita memahami karakteristik masing-masing jenis kelamin, semakin besar peluang kita untuk berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem di mana Ciblek Gunung hidup. Mari kita terus belajar dan memahami lebih banyak tentang keanekaragaman alam untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *