Duniaburung.id – Cara Membedakan Kacer Trotol Jantan dan Betina Secara Lengkap. Burung kacer (Copsychus saularis) adalah salah satu jenis burung kicau yang sangat populer di Indonesia.
Keindahan suaranya yang merdu dan penampilannya yang menarik membuat banyak orang tertarik untuk memelihara burung ini.
Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan bagi para pemula adalah bagaimana cara membedakan kacer trotol jantan dan betina.
Di dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara membedakan kacer trotol jantan dan betina. Jadi, bagi Kalian yang ingin memiliki kacer trotol, simaklah informasi berikut ini.
Membedakan kacer trotol jantan dan betina dapat dilakukan dengan melihat beberapa ciri fisik dan perilaku burung tersebut.
Mengenal Burung Kacer
Burung kacer, juga dikenal sebagai burung pon, bukanlah konsep baru bagi Anda, sebagai salah satu pecinta burung. Burung ini sangat diminati karena memiliki suara kicauan yang merdu dan penampilan yang gagah. Jika burung kacer dalam kondisi baik dan berkualitas, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Namun, harga tersebut khusus untuk jenis kacer tertentu, bukan untuk penjualan umum di pasaran. Jika Anda berencana memelihara burung kacer, ada beberapa informasi penting yang harus Anda ketahui. Nama ilmiah burung kacer adalah Copsychus saularis, yang termasuk dalam ordo passeriformes, phylum chordata, genus copsychus, dan famili muscicapidae.
Habitat asli burung kacer adalah di hutan terbuka, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Magpie Robin, Oriental Magpie Robin, atau Straits Robin. Mereka cenderung lebih suka tempat terbuka di tepi hutan dibandingkan dengan hutan lebat yang dipenuhi pohon-pohon liar.
Namun, ini tidak berarti bahwa semua jenis kacer bisa hidup di area pantai atau laut. Hingga saat ini belum ada penelitian yang mendukung klaim tersebut. Untuk mengetahui jenis kelamin burung kacer, Anda bisa melihat dari penampilan fisiknya.
Pada kacer jantan dewasa, bagian atas kepala memiliki warna bulu hitam mengkilat, dan pada bagian sayapnya ada warna putih dari bahu hingga ujung sayap. Jika itu kacer jenis poci atau sekoci, ada warna putih di bagian bawah dada hingga ujung ekor. Sedangkan kacer Jawa Timur, bagian tersebut berwarna hitam.
Untuk kacer betina, tubuhnya didominasi oleh warna abu-abu yang cenderung kusam. Ini berbeda dengan jantan muda, yang masih memiliki warna coklat di bagian atas dan kepala.
Cara Membedakan Kacer Trotol Jantan dan Betina
Dalam beternak burung kacer, sangat penting bagi Kalian untuk mengetahui cara memisahkan anak burung kacer jantan dan betina. Pasalnya, kedua jenis burung tersebut memiliki harga yang berbeda dan tidak semua pembeli ingin memiliki pasangan anak burung kacer.
Kalian pasti sudah mengetahui berbagai metode untuk membedakan kacer jantan dan betina jika sebelumnya Kalian telah membaca panduan beternak kacer. Beberapa cara tersebut mencakup pengamatan pada paruh, bulu, kepala, dan aspek fisik lainnya dari burung.
Jadi, di artikel ini, kita akan membicarakan secara rinci tentang Cara Membedakan Kacer Trotol Jantan dan Betina melalui berbagai metode.
A. Ciri Kacer Trotolan Jantan
Berikut adalah beberapa ciri umum anakan kacer jantan, Kalian bisa menggunakan ciri ini sebagai patokan ketika ingin membeli trotolan kacer. Yuk simak baik-baik
1. Paruh yang Gelap dan Kompak
Salah satu ciri yang pertama dapat dilihat dari bentuk paruhnya. Lebih tepatnya, perhatikanlah pola “Λ” yang terletak di bawah paruh kacer.
Pada anakan kacer jantan, pola paruh tersebut berwarna hitam pekat. Kalian harus melihatnya secara dekat agar bagian ini terlihat dengan jelas.
Selain itu, paruh kacer jantan memiliki bentuk yang lebih kecil, pendek, dan cenderung tumpul di ujungnya.
2. Tubuh yang Kokoh dan Tegap
Cara lain untuk membedakan anakan kacer jantan dan betina adalah dengan melihat ukuran tubuhnya. Perhatikanlah perbedaan ukuran tubuh antara kacer jantan dan betina.
Anakan kacer jantan memiliki tubuh yang lebih besar dan lebih aktif. Selain itu, tubuh kacer jantan muda terlihat lebih langsing, dada lebih bidang, dan saat berdiri tampak sangat tegap.
Ciri ini dapat digunakan sebagai acuan ketika kacer sudah berumur 2 bulan ke atas. Namun, jika usianya masih di bawah 2 bulan, tubuh kacer biasanya terlihat gemuk.
3. Warna Bulu yang Lebih Tegas
Selain dari ukuran tubuhnya, Kalian juga dapat melihat perbedaan dari warna bulunya. Bulu kacer jantan muda memiliki warna hitam yang mengkilap dan terlihat tegas, terutama di bagian punggung dan sayapnya.
Untuk melihat perbedaan ini, Kalian harus mengeluarkan anakan kacer di tempat yang cerah, misalnya di luar rumah. Namun, pada malam hari, warna bulunya hampir sama dan sulit dibedakan.
4. Kepala Besar dan Rata
Kacer trotol jantan memiliki kepala yang agak besar dan rata, sering juga disebut sebagai kepala papak atau pipih. Ciri ini dapat dengan mudah terlihat bahkan saat kacer sudah dewasa, bentuk kepalanya tidak berubah.
Oleh karena itu, memilih anakan kacer jantan di peternak menjadi lebih mudah. Jika Kalian sudah terbiasa memelihara kacer, melihatnya hanya dalam sekilas sudah sangat terlihat.
5. Mata yang Besar dan Menonjol
Ciri selanjutnya adalah ukuran mata yang lebih besar dan menonjol. Jika Kalian memiliki beberapa anakan kacer, Kalian dapat membandingkannya satu sama lain. Perhatikan dengan baik, jangan sampai lengah ya.
6. Sifat Agresif dan Sering Bersuara
Jika diperhatikan dengan teliti, anakan kacer jantan memiliki sifat yang lebih aktif meskipun usianya baru 1,5 bulan. Hal ini terlihat dari banyaknya kacer jantan yang bersuara dengan intensitas tinggi mulai dari pagi hingga malam hari.
Selain itu, ketika mencapai usia 2 bulan, kacer jantan sudah mulai rajin bersuara setiap harinya.
B. Ciri Trotolan Kacer Betina
Berikut adalah beberapa ciri atau karakteristik yang dapat membantu Anda mengidentifikasi kacer trotolan betina:
- Bentuk Kepala
Anakan kacer betina biasanya memiliki bentuk kepala yang bulat dan tampak kecil dibandingkan dengan kacer jantan. - Warna Paruh
Paruh bagian bawah kacer betina biasanya berwarna abu-abu kecoklatan. Warna ini mungkin berbeda sedikit tergantung pada diet dan faktor genetik burung tersebut. - Warna Bulu
Burung kacer betina umumnya memiliki warna bulu yang lebih kusam atau kecoklatan, terutama pada bagian punggung dan bulu sayap. Warna ini lebih pudar dibandingkan dengan warna bulu pada kacer jantan. - Ukuran Tubuh
Kacer betina biasanya memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil dan tampak kurang gagah dibandingkan dengan kacer jantan. Perbedaan ini dapat terlihat jelas seiring dengan pertumbuhan burung tersebut. - Aktivitas
Meskipun sudah berumur lebih dari 2 bulan, kacer betina trotolan biasanya belum rajin ngeriwik atau mengeluarkan suara kicauan. Mereka cenderung lebih tenang dan pasif dibandingkan dengan kacer jantan.
Perlu dicatat bahwa ciri-ciri ini tidak sepenuhnya pasti dan dapat berbeda pada setiap individu burung. Oleh karena itu, sebaiknya Anda juga meminta bantuan dari orang yang berpengalaman atau profesional di bidang ini jika Anda merasa ragu.
Cara Merawat Kacer Trotolan Agar Cepat Bunyi Ngeplong dan Gacor
Setelah memahami Cara Membedakan Kacer Trotol Jantan dan Betina, nah berikut ini perawatan yang tepat untuk Kacer trotolan agar cepat bunyi ngeplong dan gacor:
1. Pemberian pakan dan extra fooding (EF)
Trotolan Kacer membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak guna mendukung pertumbuhannya agar optimal dan cepat besar.
Oleh karena itu, Kacer trotolan harus diberi pakan yang kaya protein seperti jangkrik dalam jumlah 8-10 ekor, ditambah dengan kroto segar sebanyak 1 sendok makan setiap pagi. Jika tidak tersedia kroto, dapat digantikan dengan ulat kandang.
Pada sore hari, berikan jangkrik sebanyak 10 ekor tanpa tambahan kroto atau ulat kandang. Pemberian makanan tambahan hanya dilakukan pada pagi dan sore hari, sedangkan pakan utamanya tetap berupa voer.
Selain itu, berikan juga vitamin khusus untuk burung kicau secara mingguan atau dua mingguan, agar kondisi fisik burung Kacer selalu fit dan siap berkicau dengan baik.
2. Perawatan mandi dan jemur
Anakan/trotolan Kacer ternak perlu diajari mandi di dalam bak keramba sejak dini agar terbiasa mandi di keramba ketika dewasa.
Pada awalnya, trotolan Kacer harus diarahkan atau dipancing untuk masuk ke dalam keramba dengan cara menangkapnya atau menggunakan jangkrik sebagai insentif.
Setelah masuk ke dalam keramba, biasanya trotolan Kacer tidak akan langsung mau mandi. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar trotolan tersebut tertarik untuk mandi dengan cara menyemprotkan air kepadanya menggunakan sprayer.
Jika tidak diajari sejak trotolan, burung Kacer dewasa kemungkinan tidak akan mau mandi di keramba.
Namun, Kacer jenis mudah hutan (MH) cenderung lebih mudah untuk dimandikan di keramba meskipun sudah dewasa.
Setelah mandi selesai, burung perlu diangin-anginkan sampai bulunya kering. Kemudian, setelah bulu-bulunya kering, burung dapat dijemur sebentar dengan durasi yang cukup.
Sebenarnya, penjemuran tidak terlalu penting untuk trotolan Kacer, karena mereka tetap sehat dan aktif tanpa perlu dijemur. Suara mereka juga akan tetap jernih. Cukup dengan menjemur trotolan Kacer selama 15-30 menit pada pukul 07:00 pagi untuk menghangatkan tubuhnya.
Jadi, dalam merawat trotolan Kacer, fokuslah terlebih dahulu pada proses pergantian bulu. Kita mengharapkan agar burung ini segera mengganti bulu dan tumbuh menjadi Kacer dewasa yang gagah.
3. Penempatan
Kondisi lingkungan memiliki pengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan trotolan burung Kacer, oleh karena itu, lokasi penempatan kandang juga perlu diperhatikan.
Disarankan agar Kacer trotolan ditempatkan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik, dan sebaiknya sering dipindah-pindah agar Kacer tersebut terbiasa berkicau di berbagai tempat.
Hal ini akan membuat burung Kacer terbiasa berkicau di lokasi yang berbeda-beda, dan tidak hanya terbiasa berkicau di satu tempat saja.
Hindari menempatkan trotolan Kacer di ruangan yang pengap, panas, kurang cahaya, dan memiliki sirkulasi udara yang buruk, karena kondisi tersebut dapat membuat burung menjadi tidak sehat, pertumbuhannya terganggu, suaranya menjadi serak, dan bahkan dapat menyebabkan penyakit seperti tetelo.
Kacer merupakan burung tipe fighter, oleh karena itu, penempatan kandangnya juga perlu diperhatikan untuk menjaga mental fighternya, terutama jika tujuannya adalah untuk mengikutsertakan burung Kacer dalam perlombaan.
Jika tujuan Anda adalah untuk berlomba, disarankan untuk hanya memelihara satu ekor burung Kacer saja, dan hindari memelihara burung Kacer lain di rumah, terutama yang sudah dewasa dan memiliki suara yang bagus. Hal ini akan membuat trotolan Kacer merasa tertekan dan dapat berdampak negatif pada mentalnya.
Sebaiknya, Kacer trotolan hanya ditemani oleh burung-burung kecil seperti Pleci, Kolibri, Kenari, Ciblek, atau burung kecil lainnya sebagai masteran untuk memberikan variasi suara sekaligus melatih mental trotolan Kacer agar selalu merasa dominan.
Hal ini akan berdampak positif di kemudian hari, karena ketika Kacer trotolan tersebut dewasa, ia akan memiliki mental yang kuat sebagai penguasa wilayah karena merasa dominan di antara burung-burung lain setiap harinya.
4. Umbaran
Sebaiknya, jika memungkinkan, burung Kacer diberikan kesempatan untuk diumbar sejak usia dini agar stamina mereka terbentuk dengan baik.
Dengan sering terbang di dalam kandang umbaran, menggunakan sayapnya, burung Kacer akan memiliki kondisi fisik yang selalu prima, stamina yang kuat, dan daya tahan napas yang lebih baik.
5. Pemasteran
Proses pemasteran pada trotolan Kacer ternak sangat penting dilakukan sejak usia dini agar nantinya, setelah dewasa, burung Kacer memiliki variasi materi isian yang kaya. Suara kicauan Kacer ternak sangat bergantung pada proses pemasteran yang dilakukan sejak burung masih kecil. Berbeda halnya dengan Kacer hutan yang sudah memiliki variasi suara alaminya.
Kacer termasuk burung yang cerdas dan mampu menirukan berbagai jenis suara kicauan burung lain dengan cepat dan lancar. Apalagi jika dipelihara sejak anakan/trotolan, mereka dapat diatur untuk menghasilkan isiannya sesuai keinginan kita.
Dengan melakukan pemasteran yang tepat, setelah burung Kacer tersebut mengalami pergantian bulu dan dewasa, mereka akan mulai aktif mengeluarkan suara-suara isian yang telah mereka pelajari sejak kecil.
Penutup
Sebagai penutup dari duniaburung.id, mengetahui cara membedakan Kacer trotol jantan dan betina adalah hal yang penting bagi para pecinta dan pemelihara burung ini.
Memiliki pengetahuan yang tepat dan mengaplikasikannya secara praktis akan membantu Kalian untuk mendapatkan Kacer trotol dengan jenis kelamin yang diinginkan.
Jangan lupa, tidak hanya sekedar membedakan jenis kelamin, tetapi kesehatan dan perawatan burung juga merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Kacer trotol Kalian.
Teruslah belajar dan berbagi informasi, karena dalam dunia perburungan, setiap pengalaman dan pengetahuan adalah berharga.
Selamat berinteraksi dengan Kacer trotol Kalian, semoga artikel mengenai Cara Membedakan Kacer Trotol Jantan dan Betina ini memberikan manfaat.