Duniaburung.id – Cara Mengatasi Murai Batu Ngeruji Saat Lomba Secara Lengkap. Selamat datang di artikel ini yang akan membahas tentang cara mengatasi Murai Batu Ngeruji saat lomba. Bagi para pecinta burung kicau, Murai Batu merupakan salah satu jenis burung yang paling diminati.
Keindahan suaranya dan kemampuan meniru suara-suara lain menjadikannya sebagai burung favorit dalam kompetisi kicau. Namun, seringkali saat lomba, Murai Batu dapat mengalami masalah seperti ngeruji atau tergagap dalam mengeluarkan suara.
Di dalam artikel ini, kami akan memberikan tips dan trik yang dapat membantu Kalian mengatasi masalah ini dan meningkatkan performa Murai Batu Kalian saat lomba.
Apa Itu Murai Batu?
Murai batu, juga dikenal sebagai Kucica Hutan, adalah salah satu jenis burung. Burung ini memiliki nama ilmiah Copsychus malabaricus dan termasuk dalam keluarga Muscicapidae atau burung cacing.
Murai batu tersebar di seluruh pulau Sumatera, sebagian kecil di pulau Jawa, dan juga tersebar di Semenanjung Malaysia. Namun, ada juga jenis murai batu yang berasal dari Kalimantan Utara yang disebut murai alis putih dan merupakan spesies tersendiri.
Dalam hal cara hidupnya, murai batu lebih suka tinggal di hutan alam yang lebat atau dikenal sebagai hutan sekunder. Burung ini terkenal sebagai burung teritorial yang kuat, terutama dalam mempertahankan wilayahnya.
Keunggulan lain yang dimiliki burung ini adalah kicauannya yang indah. Pada tahun 1974, murai batu pernah mendapatkan penghargaan atas kicauannya yang menakjubkan dari The Best Song Birds, Delacour.
Murai batu juga sangat disukai oleh pecinta burung. Di Sumatera, terdapat beberapa jenis murai batu yang sering ditemui, seperti murai batu Aceh, murai batu Nias, murai batu Medan, dan murai batu Lampung.
Namun, persebaran burung ini di pulau Jawa terbatas. Burung ini hanya ditemukan di beberapa hutan, terutama di Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Meru Betiri.
Penyebab Murai Batu Ngeruji
Sebelum kita membahas solusi atas perilaku ngeruji murai batu, mari kita pertimbangkan lebih dulu beberapa faktor yang memicu perilaku tersebut. Sebelum memahami Cara Mengatasi Murai Batu Ngeruji, nah mengetahui penyebab Penyebab Murai Batu Ngeruji adalah langkah penting untuk merumuskan solusi yang efektif.
1. Kondisi Birahi Tinggi Tapi Tenaga Kurang Maksimal
Salah satu penyebab utama murai batu menunjukkan perilaku ngeruji adalah kondisi over birahi atau OB. Over birahi artinya tingkat birahi burung tersebut sangat tinggi, yang seharusnya menjadi kondisi yang bagus bagi murai batu yang ditujukan untuk kompetisi.
Namun, hal ini hanya efektif jika burung tersebut memiliki energi atau tenaga yang cukup untuk menyalurkan birahi tersebut ke dalam suara kicauan.
Namun, jika birahi sangat tinggi namun tenaga tidak memadai, burung cenderung mengejar lawan dengan cara ngeruji. Anda bisa mengidentifikasi perilaku ini jika murai ngeruji hanya sesaat dan diiringi dengan gerakan ekor naik turun, seperti jika burung tersebut ingin kawin.
2. Emosi Tinggi dan Tenaga Kurang
Situasi lain yang bisa memicu murai batu untuk ngeruji adalah ketika burung ini memiliki emosi tinggi namun tenaga fisiknya tidak memadai. Jika burung dalam kondisi ini, ia biasanya tidak berkicau sama sekali dan hanya mengejar lawan di sekitarnya sambil mematuk jeruji sangkarnya.
Jika saat digantang burung menunjukkan perilaku ini, dapat dipastikan bahwa burung yang anda miliki dalam kondisi over emosi dan tubuhnya tidak dalam kondisi fit atau kurang tenaga.
Dengan mengetahui dua penyebab utama ini, kita bisa memahami lebih baik bagaimana cara menghadapi dan menyelesaikan masalah perilaku ngeruji pada murai batu. Solusinya tentunya melibatkan penyesuaian pada perawatan burung, mungkin melibatkan diet, rutinitas latihan, atau metode stimulasi lainnya.
Cara Mengatasi Murai Batu Ngeruji
Berdasarkan penyebab-penyebab yang telah disebutkan di atas, Anda tidak boleh asal-asalan dalam melakukan terapi jika ingin mendapatkan hasil yang diharapkan. Setelah Anda memastikan apa penyebabnya, langkah selanjutnya adalah melaksanakan terapi harian.
Selama menjalani proses terapi ini, sangat tidak dianjurkan untuk menggantang burung atau menunjukkannya kepada burung sejenis.
1. Karena birahi tinggi power kurang
Untuk masalah birahi tinggi namun power kurang, terapi embun pagi dapat menjadi solusi efektif. Embun pagi mampu menyetabilkan birahi burung murai batu Kalian. Berikut ini adalah rangkaian perawatan yang harus Kalian lakukan setiap hari:
- Pada pagi hari, antara pukul 5 atau setengah 6, embunkan burung sampai jam 7.
- Perbanyak porsi pemberian Extra Fooding (EF) berupa jangkrik. Misalkan sebelumnya Kalian memberikan 5 ekor, selama terapi ini berikan 8 ekor Pagi/Sore.
- Selama terapi ini, hanya berikan EF berupa jangkrik dan tidak ada EF lainnya.
- Lanjutkan dengan menjemur burung dari jam 7 sampai setengah 8 pagi. Setelah itu, masukkan burung ke dalam kKalianng umbaran sampai jam 10 pagi.
- Setelah itu, kerodong kembali burung hingga sore hari dan berikan EF lagi di waktu sore, sesuai dengan waktu yang Kalian tentukan.
- Berikan multivitamin untuk meningkatkan tenaga, sesuai kebiasaan Kalian. Saya merekomendasikan maxiplus dan bukan yang lain.
- Lakukan perawatan seperti ini selama 2 minggu dan lihat hasilnya.
2. Karena over emosi dan power kurang
Jika masalahnya disebabkan oleh emosi berlebihan dan kurangnya power, Kalian dapat melakukan terapi yang sama seperti di atas, namun dengan tambahan terapi mandi malam pada pukul 8 dan embun tambahan pada jam 10 malam.
Jangan kerodong burung setiap hari dan selalu dekatkan dengan burung masteran kecil-kecil. Cara ini telah terbukti efektif dalam meredam emosi murai batu sambil tetap mempertahankan power.
Jika ada yang belum jelas atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut, silakan ajukan pertanyaan Kalian di kolom komentar.
Cara Merawat Burung Murai Batu Agar Menang Lomba
Merawat burung Murai Batu dengan baik dapat meningkatkan keaktifan mereka dalam berkicau, atau yang biasa disebut dengan istilah “gacor”.
Untuk menjadikan burung Murai Batu Kalian menjadi peserta lomba kicau yang hKalianl dan pantas mengikuti kompetisi, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan secara teratur dalam perawatannya.
Setelah mengenal dan memahami Cara Mengatasi Murai Batu Ngeruji, selanjutnya Dengan perawatan yang berkualitas dan konsisten, Kalian akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Berikut ini adalah panduan tentang cara merawat burung Murai Batu.
1. Rutin Dimandikan
Mandikan burung Murai Batu dapat menjadi salah satu metode untuk mempercepat adaptasinya. Sebelum memandikannya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah pengembunan.
Pengembunan dilakukan dengan mengangin-anginkan burung Murai Batu selama 30 menit sebelum proses mandi. Tempatkan burung di luar rumah untuk melakukan pengembunan. Waktu yang ideal untuk melakukannya adalah sekitar pukul 7 pagi.
Setelah itu, Anda dapat melanjutkan dengan proses mandi. Lakukan mandi secara rutin agar burung Murai Batu tetap bersih dan terhindar dari penyakit. Semprotkan air langsung ke burung di dalam sangkarnya.
Namun, hindari memandikannya terlalu lama atau dengan semprotan air yang terlalu keras, karena hal tersebut dapat melukai burung. Selama masa adaptasi, pengembunan burung Murai Batu perlu dilakukan dua kali.
Setelah di pagi hari, lakukan pengembunan kembali sebelum membawa burung masuk ke dalam rumah.
Tujuannya adalah agar burung tidak kaget saat masuk ke dalam rumah. Proses pengembunan kedua dapat dilakukan selama 10 menit saja, agar burung tetap nyaman dan tidak mudah mengalami stres.
2. Rutin Dijemur
Selain melakukan pemandian yang rutin, menjemur burung Murai Batu juga perlu dilakukan secara teratur. Proses menjemur dilakukan setelah burung selesai dimandikan. Idealnya, burung hanya perlu dijemur selama 1 jam saja.
Namun, durasi ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi burung tersebut. Pastikan untuk menjemur burung di tempat yang aman, jauh dari hewan peliharaan lain atau kemungkinan terjangkit oleh hewan pemangsa.
Selain itu, sebaiknya tidak menjemur beberapa burung Murai secara bersamaan, karena hal tersebut dapat mengganggu fokus burung-burung tersebut.
Menjemur burung Murai secara rutin memberikan mereka kebebasan dan interaksi dengan lingkungan sekitar. Lakukan proses ini antara pukul 7 pagi hingga 10 pagi, dengan durasi sekitar 2 jam saja.
3. Menjaga Kebersihan Sangkar
Selain menjaga kebersihan burungnya secara rutin, penting juga untuk memberikan perhatian pada kebersihan sangkarnya. Dengan menjaga kebersihan sangkar, kita dapat mencegah penyakit sejak dini. Lakukan pembersihan rutin pada sangkar untuk menghilangkan kotoran dan sisa makanan yang dapat menjadi sumber penyakit.
Gantilah air minum secara teratur agar tetap bersih dan bebas dari jamur. Saat menyediakan sangkar, perhatikan untuk membuatnya menyerupai habitat alami burung Murai Batu. Burung Murai Batu cenderung lebih rajin berkicau ketika berada dalam habitat yang mirip dengan aslinya.
Anda dapat menggantung sangkar di pohon atau menyediakan tempat bertengger dari ranting pohon. Pastikan burung berada di lingkungan yang penuh dengan pepohonan. Dengan cara ini, Anda juga dapat membantu mengurangi stres pada burung sehingga menghasilkan kicauan yang berkualitas.
4. Mengatur Pola Makan Yang Baik
Kicauan yang indah berasal dari burung yang sehat. Kesehatan burung tergantung pada pola dan porsi makanan yang seimbang dan berkualitas.
Memberikan makanan secara teratur adalah kunci untuk memastikan burung mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Umumnya, pemberian makanan dilakukan setelah burung dimandikan. Burung Murai Batu biasanya diberi pakan jangkrik dengan porsi yang sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Letakkan makanan dalam wadah agar burung bisa bergerak setelah mandi. Berikan makanan di pagi dan sore hari. Anda dapat memvariasikan jenis makanan dengan menambahkan cacing atau kroto sebagai nutrisi tambahan.
Namun, hindari memberikan makanan secara berlebihan yang dapat menyebabkan burung menjadi terlalu gemuk. Pastikan juga selalu menyediakan akses air bersih (gunakan air yang sudah matang) dalam wadah minum untuk burung.
5. Melatih Atau Melakukan Pemasteran
Untuk mempersiapkan burung Murai Batu Kalian, pelatihan merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Melalui pelatihan atau pemasteran, burung dapat belajar untuk berkicau dengan indah.
Salah satu cara melatih burung Murai Batu agar rajin berkicau adalah dengan memutar suara master yang merdu dari burung lain. Dengarkan suara master tersebut selama 15 menit dan lakukan secara berulang.
Meskipun burung Murai Batu memiliki kemampuan meniru yang baik, tetap dibutuhkan waktu dan kebiasaan untuk terbiasa dengan suara master tersebut.
Kapan waktu yang baik untuk melakukan pemasteran? Lakukan pemasteran setiap hari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore. Rentang waktu ini diyakini lebih mudah bagi burung untuk menyerap suara master.
Penutup
Dalam rangkuman dai duniaburung.id, memahami bagaimana cara mengatasi murai batu ngeruji dapat menjadi kunci untuk mempertahankan kesejahteraan dan performa burung kesayangan Kalian.
Dari memberikan lingkungan yang tenang dan stabil, mengecek kondisi kesehatan secara rutin, memberikan makanan yang bergizi dan seimbang, sampai melakukan pendekatan melalui latihan dan interaksi sosial, setiap langkah memiliki peran penting.
Semoga artikel ini dapat memberikan Kalian wawasan baru dan membantu dalam merawat murai batu Kalian. Tetap semangat dan nikmati setiap proses dalam perawatan burung Kalian. Selamat mencoba dan semoga berhasil!