Cara Mengatasi Murai Batu Takut Orang

Cara Mengatasi Murai Batu Takut Orang : Cara Simpel dan Mudah

Posted on

Duniaburung.id – Cara Mengatasi Murai Batu Takut Orang : Cara Simpel dan Mudah. Jika Kalian adalah pemilik bangga burung Murai Batu, juga dikenal sebagai White-rumped Shama, Kalian mungkin menghadapi masalah umum – burung kesayangan Kalian takut pada orang.

Hal ini bisa membuat hati sedih melihat Murai Batu Kalian menunjukkan rasa takut atau cemas saat ada orang di sekitarnya.

Namun, jangan khawatir! Dalam panduan komprehensif ini, kita akan menjelajahi cara efektif untuk mengatasi masalah ini dan membantu Murai Batu Kalian menjadi lebih percaya diri dan sosial.

Memiliki Murai Batu yang takut pada orang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat, Kalian dapat membantu burung Kalian mengatasi ketakutan ini dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan Kalian.

Mengenal Burung Murai Batu

Murai batu, yang juga akrab dikenal sebagai Kucica Hutan, adalah sejenis burung dengan nama ilmiah Copsychus malabaricus. Burung ini termasuk dalam famili Muscicapidae, atau biasa dikenal sebagai keluarga burung cacing.

Burung ini bisa ditemui di seluruh pulau Sumatera, sebagian kecil di pulau Jawa, dan menyebar hingga Semenanjung Malaysia. Selain itu, terdapat juga spesies murai alis putih yang berasal dari Kalimantan Utara, yang ternyata adalah spesies yang berbeda.

Berdasarkan pola hidupnya, murai batu lebih memilih untuk tinggal di hutan-hutan alami yang lebat, juga dikenal sebagai hutan sekunder. Burung ini dikenal sebagai spesies yang sangat teritorial, terutama dalam hal mempertahankan wilayah mereka.

Keistimewaan lain dari murai batu adalah suara kicauannya yang luar biasa indah. Pada tahun 1974, murai batu dianugerahi penghargaan oleh The Best Song Birds, Delacour, atas suara merdunya.

Burung ini juga sangat disukai oleh para penggemar burung. Di Sumatera, terdapat beberapa jenis murai batu yang biasa dijumpai, seperti murai batu Aceh, murai batu Nias, murai batu Medan, dan murai batu Lampung.

Di Pulau Jawa, penyebaran burung ini sangat terbatas, dan hanya ditemukan di beberapa hutan saja. Namun, Anda masih bisa menemukannya dengan relatif mudah di Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Meru Betiri.

Penyebab Murai Batu Susah Jinak

Sebelum memahami Cara Mengatasi Murai Batu Takut Orang, nah berikut ini terdapat beberapa penyebab murai batu susah jinak, terdiri atas:

1. Metode penjinakan terlalu terburu-buru

Penyebab burung murai batu keras jinak yang berasal dari alam adalah karena proses penjinakan yang terlalu terburu-buru.

Beberapa pecinta burung yang pernah mencoba menjinakkan burung murai batu dari alam seringkali salah dalam menangani mereka dengan tidak melakukan proses penjinakan secara perlahan dan tidak memperhatikan kondisi mental burung tersebut.

Burung murai batu yang masih liar secara alami tentu masih memiliki sifat agresif, sehingga mereka tidak boleh diperlakukan seperti burung murai batu hasil penangkaran.

2. Bersosialisasi terlalu cepat dengan banyak orang

Burung murai batu yang hidup di alam liar tentunya jarang atau bahkan tidak pernah berinteraksi dengan manusia.

Oleh karena itu, ketika mereka ditempatkan di lingkungan yang dapat dilihat oleh manusia, burung murai batu akan mengalami fluktuasi spiritual dalam penolakannya dan menunjukkan keagresifan yang lebih tinggi daripada sebelumnya.

Bahkan gerakan kecil sekalipun dari manusia dapat membuat burung-burung liar itu terkejut dan merasa tidak berdaya.

3. Adrenalin burung tinggi

Burung liar memiliki tingkat adrenalin yang lebih tinggi daripada burung yang terbiasa bertemu, melihat, atau bahkan berinteraksi dengan manusia, meskipun termasuk dalam spesies burung yang sama.
Karena tingkat adrenalin yang tinggi ini, burung liar membutuhkan waktu untuk melunakkan sifat liar mereka dan beradaptasi menjadi jinak.

Cara Mengatasi Murai Batu Takut Orang

Berikut ini ada beberapa tips atau Cara Mengatasi Murai Batu Takut Orang, mungkin salah satunya bisa kalian coba terapkan :

1. Melatih Burung Murai

Tips untuk mengatasi kecemasan burung Murai Batu terhadap manusia adalah dengan melatihnya terlebih dahulu.

Sebaiknya latihan dilakukan setelah burung Murai menunjukkan sedikit kejinakan. Jika burung masih terlalu liar, lebih baik fokus pada perawatan dan menjinakkannya terlebih dahulu.

Melatih burung Murai memiliki manfaat untuk membangkitkan keberanian dan memperkuat mentalnya sehingga burung tidak merasa takut.

Pada tahap awal, disarankan untuk menggunakan suara MP3 dalam latihan karena lebih aman. Hal ini dapat membantu burung mengenal suara-suara yang ada di sekitarnya.

Ketika burung Murai masih memiliki kondisi mental yang belum stabil, sebaiknya jangan mendekatkannya dengan burung lain karena hal itu dapat memicu trauma dan menyebabkan burung menjadi diam dan tidak berkicau.

2. Biarkan di Tempat Ramai

Jika burung Murai Batu merasa takut dengan orang, sebaiknya jangan menempatkannya di tempat yang sepi. Sebaliknya, biarkan burung berada di tempat yang ramai.

Meskipun pada awalnya burung mungkin akan memberontak dan menabrak sangkarnya, seiring berjalannya waktu, burung akan terbiasa dengan lingkungan barunya.

Jangan khawatir jika sayap atau ekor burung mengalami kerusakan atau jika burung mengalami lecet pada awal adaptasinya. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya.

Pada awalnya, burung Murai Batu mungkin akan mengalami stres, tetapi jika kamu bersabar, burung akan dapat beradaptasi dengan baik.

3. Adaptasi Lingkungan

Untuk mengatasi ketakutan burung Murai Batu terhadap manusia dan menjinakkannya, penting untuk melakukan adaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru.

Burung Murai Batu biasanya hidup di alam bebas dan kemudian dimasukkan ke dalam sangkar, sehingga perubahan ini dapat menyebabkan stres dan ketakutan pada burung tersebut. Oleh karena itu, diperlukan waktu penyesuaian yang tepat.

Selama periode adaptasi ini, disarankan memberikan burung Murai Batu makanan yang disukainya, seperti jangkrik dan ulat.

Memberikan makanan yang biasa ditemukan di alam liar akan menjadi pilihan terbaik agar burung cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.

4. Memandikan Murai Batu

Memandikan burung merupakan perawatan penting untuk membuat burung Murai Batu menjadi berkualitas. Selain itu, mandi juga bermanfaat untuk membuat burung lebih jinak dan patuh.

Faktanya, cara ini dapat mempererat hubungan antara pemilik dengan burung peliharaan kesayangan mereka. Proses memandikan burung secara teratur akan membantu membangun kepercayaan dan ikatan antara manusia dan burung Murai Batu.

5. Menjemur Burung Murai

Salah satu tips untuk mengatasi ketakutan burung Murai Batu terhadap manusia adalah dengan menjemur burung di halaman sekitar rumah. Hal ini akan membantu burung cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.

Dengan menjemur burung, ia akan berusaha menghafal lingkungan tempat tinggal yang baru. Ternyata, hewan peliharaan juga mampu mengenali orang di sekitarnya. Semakin burung Murai Batu terbiasa dengan lingkungan dan manusia di sekitarnya, maka ia akan merasa lebih tenang dan tidak lagi merasa takut.

6. Memaksimalkan Ekstrafooding (EF)

Dalam upaya mempertahankan kesehatan dan vitalitas burung murai, sangat penting untuk memperhatikan nutrisi yang mereka terima.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memaksimalkan pemberian ekstrafooding (EF) atau pakan tambahan. Selain pakan utama, EF berperan penting dalam memastikan burung mendapatkan nutrisi yang optimal dan variasi dalam diet mereka.

Ketika burung menerima pakan yang seimbang dan cukup, ini dapat berkontribusi pada penurunan tingkat stres. Dalam kondisi stres, burung bisa menjadi lebih mudah takut dan lebih sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan pakan sangat penting dalam merawat burung murai.

Beberapa pilihan EF yang dapat diberikan kepada burung murai meliputi jangkrik, kroto (telur semut), dan ulat hongkong. Semua ini kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya yang membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan burung.

Selain itu, berbagai jenis EF lainnya seperti buah-buahan dan sayuran juga dapat memberikan variasi dan nutrisi tambahan yang bermanfaat.

7. Melakukan Latihan

Pemilik dan pecinta burung seringkali menggunakan istilah ‘abar’ untuk merujuk pada proses pelatihan burung. Ini adalah salah satu cara efektif untuk membantu murai batu yang takut pada orang. Melalui latihan teratur, burung dapat menjadi lebih terbiasa dengan kehadiran manusia dan lingkungan baru.

Latihan ini juga penting untuk mempersiapkan burung kicau dalam situasi lomba. Dengan terbiasa berada di lingkungan yang sering berubah dan berada di sekitar banyak orang, burung akan menjadi lebih tenang dan tidak mudah stres. Ini sangat penting, terutama untuk burung yang memiliki masalah mental atau lemah.

Dengan demikian, latihan ini tidak hanya membantu dalam menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri burung, tetapi juga penting dalam mempersiapkan mereka untuk situasi dan lingkungan baru. Oleh karena itu, latihan harus menjadi bagian rutin dari perawatan dan pemeliharaan burung murai.

Cara Merawat Murai Batu Drop Mental

Apabila Kalian telah memahami faktor-faktor yang menyebabkan kondisi mental murai batu menurun, tahap berikutnya adalah cara untuk memulihkan keadaan tersebut.

Perawatan terhadap murai batu yang telah mengalami penurunan mental, intinya adalah memperlakukan burung tersebut dengan penuh kasih sayang, menyajikan makanan yang baik dan memberikan perhatian yang cukup dari pemiliknya.

Jika langkah-langkah ini dapat diterapkan, dalam beberapa hari burung tersebut akan mampu memulihkan rasa percaya dirinya yang sempat hilang dan kembali berbunyi merdu seperti sebelumnya.

Berikut adalah langkah-langkah dalam memulihkan burung yang ngedrop:

  1. Saat burung sudah berada di rumah, segera tutup sepenuhnya sangkarnya agar burung menjadi lebih tenang dan siap beradaptasi dengan lingkungan barunya.
  2. Gantung burung di tempat yang tenang, jauh dari burung lain yang ada di rumah selama beberapa hari.
  3. Selama masa perawatan, manjakan burung dengan memberikan pakan kesukaannya sebanyak yang diinginkannya (ad libitum), seperti jangkrik atau serangga lainnya.
  4. Jika burung menyukai buah, berikan buah-buahan yang sebelumnya sudah diolesi dengan madu.
  5. Selama masa perawatan mental murai batu, sebaiknya jangan memandikan burung terlebih dahulu.
  6. Berikan suplemen mineral atau vitamin untuk menjaga kondisi burung tetap fit.
  7. Setelah beberapa hari masa perawatan (misalnya setelah 1-2 hari), barulah berikan perawatan harian seperti biasanya.
  8. Beberapa hari kemudian, burung akan pulih dan siap untuk berkicau kembali serta menyenangkan tuannya.

Penutup

Secara keseluruhan, menumbuhkan kepercayaan dan membangun hubungan dengan Murai Batu yang takut pada manusia membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan pemahaman yang mendalam tentang perilaku burung ini.

Menggunakan pendekatan yang tenang dan bertahap, memberikan hadiah makanan yang mereka sukai, dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman adalah beberapa cara yang efektif untuk mengurangi rasa takut burung tersebut.

Ingatlah, mengatasi ketakutan bukanlah proses yang instan, tetapi perjalanan. Jadi, bersabarlah dan tetap konsisten dalam melaksanakan metode-metode tersebut.

Dengan demikian, Murai Batu Kalian akan menjadi teman setia yang tidak lagi takut kepada manusia.

Itu saja uraian secara lengkap dari duniaburung.id mengenai Cara Mengatasi Murai Batu Takut Orang. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *