Duniaburung.id – Panduan Lengkap, Cara Ternak Merpati Potong dengan Benar. Selamat datang di panduan lengkap tentang cara ternak merpati potong! Jika Kalian seorang pemula yang tertarik untuk memulai usaha ternak merpati potong, maka Kalian telah datang ke tempat yang tepat. Artikel ini akan memberikan informasi mendalam tentang bagaimana merawat merpati potong dengan benar, serta memberikan tips dan trik berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang telah teruji.
Merpati potong adalah salah satu jenis burung merpati yang memiliki kemampuan terbang dan navigasi yang luar biasa. Dengan perawatan yang tepat, merpati potong dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan dan hobi yang memuaskan. Mari kita mulai dengan dasar-dasar cara ternak merpati potong.
Manfaat Daging Merpati
Nyatanya, daging merpati termasuk sumber protein yang kaya akan vitamin B kompleks, mulai dari tiamin (vitamin B1) hingga kobalamin (vitamin B12).
Bila dimasak dengan tepat, Anda bisa memperoleh manfaat daging burung dara yang tak kalah dengan khasiat daging sapi atau ayam. Berikut ini beragam manfaat daging merpati yang sayang dilewatkan.
1. Membantu Regenerasi Sel Tubuh
Salah satu keunggulan daging merpati adalah kemampuannya dalam membantu regenerasi sel tubuh. Hal ini disebabkan oleh kandungan protein hewani yang kaya akan asam amino esensial dalam daging burung dara.
Protein pada daging merpati berperan penting dalam sintesis enzim dan hormon yang memelihara fungsi sel dan organ tubuh. Enzim tersebut bertugas untuk mengatur reaksi kimia dalam tubuh, sedangkan hormon berperan dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Melalui mekanisme ini, daging merpati secara tidak langsung membantu memperbaiki jaringan sel tubuh manusia karena ketersediaan kandungan protein yang tinggi.
2. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Manfaat lain dari daging merpati adalah kemampuannya dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Daging merpati kaya akan mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya adalah mineral selenium.
Dengan asupan selenium yang cukup, tubuh mampu meningkatkan kadar zat glutathione peroxidase yang merupakan senyawa antioksidan kuat yang membantu melawan peradangan.
Sebaliknya, kekurangan selenium dapat meningkatkan risiko pembentukan plak di dalam pembuluh arteri yang dapat menyebabkan penyumbatan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan gagal jantung. Oleh karena itu, mengonsumsi daging merpati secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kardiovaskular.
3. Meningkatkan Kesehatan Otak
Kandungan asam folat (vitamin B9) dalam daging merpati memberikan manfaat penting bagi kesehatan otak. Asam folat berperan dalam menurunkan kadar homosistein yang dapat berdampak negatif pada kesehatan otak.
Kadar homosistein yang tinggi dapat menyebabkan kematian sel saraf dan kekurangan asam folat seringkali dikaitkan dengan penurunan fungsi otak.
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk memenuhi kebutuhan harian akan asam folat melalui makanan atau suplemen. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuat kesimpulan yang lebih akurat.
4. Menjaga Kesehatan Tulang
Daging merpati juga mengandung mineral kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Kalsium dan vitamin D diperlukan untuk pembentukan tulang, terutama pada masa kanak-kanak dan remaja.
Ketika mencapai usia di atas 30 tahun, tulang secara perlahan dapat mengalami kehilangan kalsium. Namun, kebutuhan ini dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, termasuk daging burung dara.
Meskipun demikian, pola makan kaya kalsium perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat dan rutin berolahraga seperti berjalan dan berlari. Dengan demikian, kesehatan tulang dapat tetap terjaga dengan baik.
5. Mempercepat penyembuhan luka
Walaupun tidak secara langsung, kandungan vitamin C dalam daging merpati dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.
Vitamin C atau asam askorbat memiliki peran penting dalam merangsang produksi, pematangan, dan pelepasan kolagen pada jaringan yang mengalami luka. Kolagen adalah jenis protein yang sangat dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka.
Dengan begitu, mengonsumsi cukup vitamin C melalui daging burung dara dapat membantu mempercepat pembentukan jaringan baru untuk menutup luka. Akibatnya, luka akan sembuh lebih cepat dan proses penyembuhannya dapat dipercepat.
Panduan Lengkap Cara Ternak Merpati Potong dengan Benar
Berikut adalah uraian dari kami dan tips mengenai Cara Ternak Merpati Potong dengan Benar, pahami dengan baik agar kalian bisa sukses dalam mempraktekannya :
1. Awal pemilihan Merpati Potong
Bibit atau indukan Merpati Potong yang harus dipilih adalah yang produktif. Artinya, burung Merpati tersebut harus memiliki kemampuan bertelur yang banyak, atau dapat disebut sebagai burung Merpati Petelur. Sebagai seorang peternak pemula, Kalian bisa memilih burung Merpati lokal dari Indonesia dengan kualitas bagus agar mudah didapatkan dan memiliki harga yang terjangkau.
Namun, perlu diingat bahwa ukuran tubuh Merpati lokal relatif kecil, sehingga kurang cocok untuk dijadikan burung penghasil daging. Hal ini disebabkan oleh bobot tubuh Merpati lokal yang hanya berkisar antara 250-300 gram. Oleh karena itu, burung Merpati lokal seperti ini lebih cocok digunakan sebagai burung gaburan atau burung balap terbang.
Jika Kalian ingin mendapatkan hasil yang lebih baik dan menguntungkan, Kalian bisa memilih ras Merpati yang bertubuh besar, seperti burung Merpati ras King yang memiliki berat badan antara 850-1.000 gram, atau Giant Runt yang bahkan mencapai 1.814 gram.
2. Pilihan daging Merpati Potong yang gemuk dan bagus
Daging burung Merpati yang paling cocok memang berasal dari ras King, namun ada pilihan ras lain dengan bobot tubuh yang hampir sama dengan ras King dan Giant Runt.
Berikut adalah beberapa ras burung Merpati yang cocok untuk Merpati Potong atau Merpati pedaging:
- Modena (350 gram)
- Pomerian Crooper (624-734 gram)
- Polish Lynx (600 gram)
- Lahore (480-510 gram)
- English Terrier (570-660 gram)
- Florentine (500-800 gram)
- Carneu (660-740 gram)
- Swiss Mondaine (840-900 gram)
- French Mondaine (780-900 gram)
- Jewel Mondaine (794-907 gram)
- Carneau (967 gram)
- King (850-1.000 gram)
- Giant Runt (1.814 gram)
3. Merpati Potong yang bagus dikembangkan di Indonesia
Dari beberapa ras burung Merpati sebelumnya, ada satu ras yang sangat cocok untuk dijadikan Merpati Potong di Indonesia, yaitu ras King. Ras Merpati King mudah ditemukan di Indonesia. Selain itu, Merpati King merupakan hasil persilangan antara Homer, Duchess, Maltese, dan Runt. Burung ini merupakan Merpati pedaging yang berkualitas karena memiliki daging dada yang tebal.
4. Beli beberapa pasangan Merpati
Setelah memilih indukan Merpati Potong yang baik, disarankan untuk mencari burung Merpati yang sudah berpasangan. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot lagi mencocokkan pasangan burung Merpati. Selain itu, hal ini juga akan menghemat waktu produksi sehingga Anda bisa mendapatkan modal kembali dan mendapatkan untung lebih cepat.
5. Jumlah burung Merpati potong untuk modal
Kami akan memberikan analisis usaha dengan asumsi modal dan keuntungan yang telah diprediksi. Dalam analisis tersebut, jumlah burung Merpati potong yang disarankan untuk modal adalah sebanyak 30 ekor atau 15 pasang burung Merpati Potong. Jumlah ini dianggap tepat dan cocok agar Anda dapat lebih cepat mengembangkan usaha dan menjual hasil produksi kembali.
6. Proses lama waktu Merpati berkembangbiak
Merpati Potong dapat dikembangbiakkan dan menghasilkan telur dengan produktivitas yang kuat selama 3-4 tahun. Jika Merpati dipelihara dengan baik, sepasang Merpati dapat tetap produktif selama 3-4 tahun. Induk Merpati yang baik dapat menghasilkan 10-14 ekor Merpati muda setiap tahun. Bahkan, ada beberapa induk Merpati yang mampu menghasilkan hingga 24 ekor Merpati muda setiap tahun.
7. Periode Merpati berproduksi
Harap dicatat bahwa burung Merpati hanya bertelur sebanyak 2-3 butir dalam satu periode. Telur-telur ini kemudian dierami selama 18-19 hari. Induk Merpati betina akan merawat anak-anaknya sendiri selama sekitar 2-3 minggu. Setelah 2-3 minggu tersebut, induk Merpati betina mulai bertelur lagi, dan pemberian makanan kepada anak-anaknya akan dipercayakan kepada induk Merpati jantan. Anak-anak Merpati dapat dipanen sebagai Merpati Potong setelah mencapai usia 4 minggu.
Pada usia 4 minggu, anak-anak dari ras Merpati King memiliki berat sekitar 460-690 gram per ekor. Namun, saat dijual oleh peternak atau pedagang, mereka biasanya dalam kondisi karkas beku dengan berat sekitar 400-580 gram per ekor.
8. Kualitas bobot Merpati Potong
Kualitas Merpati Potong dibedakan berdasarkan beratnya. Paling tidak, Merpati Potong dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Super (580 gram per ekor), Kelas I (470 gram per ekor), dan Kelas II (400 gram per ekor).
9. Kandang untuk Merpati Potong
Setelah memilih indukan Merpati Potong yang baik untuk ternak dan budidaya, langkah berikutnya adalah menentukan kandang yang cocok untuk mereka. Anda dapat menggunakan kandang berukuran 60 x 40 x 50 cm yang terbuat dari kawat, bambu, atau kayu untuk sepasang Merpati. Dengan demikian, Anda bisa membuat sekitar 15 kandang untuk Merpati Potong. Jangan lupa sediakan sarang tempat mereka bertelur dan juga tempat untuk makan dan minum di setiap kandang.
10. Lokasi Kandang Merpati Potong
Kandang Merpati Potong sebaiknya ditempatkan di lokasi yang nyaman, di mana mereka terhindar dari polusi, sinar matahari langsung, dan hujan yang deras. Jika memungkinkan, letakkan kandang di tempat yang teduh, seperti di samping atau belakang rumah, atau bahkan di bawah pohon rindang (asalkan di dalam area rumah agar terhindar dari predator). Selain itu, pastikan kandang tetap bersih dan berada di tempat yang kering, bukan lembab atau basah.
11. Kebutuhan Pakan Merpati Potong
Rata-rata, setiap hari, Merpati Potong dewasa membutuhkan sekitar 75 gram pakan per ekor, sementara Merpati Potong muda membutuhkan sekitar 50 gram pakan per ekor setiap harinya. Jika Anda memelihara 100 pasang induk Merpati Potong, Anda akan membutuhkan persediaan pakan sekitar 15 kg setiap hari. Kebutuhan air minum untuk Merpati Potong tidak terbatas, sehingga harus selalu tersedia.
12. Jenis Pakan Merpati Potong
Ada banyak jenis pakan yang cocok untuk Merpati Potong, seperti pelet, biji-bijian, jagung, padi, kacang hijau, kacang tanah, kedelai, jewawut, sorgum, dan cantel. Jika Anda ingin burung Merpati Potong tumbuh lebih cepat, Anda bisa memberikan pakan berupa pelet. Merpati Potong yang diberi pakan pelet dapat bertelur kembali setiap 45 hari. Jika diberi pakan biji-bijian, Merpati Potong akan bertelur kembali setiap 50 hari.
Anda dapat memberikan pakan biji-bijian dengan komposisi 50 persen jagung, 35 persen beras, 10 persen jewawut, 5 persen kacang-kacangan dalam bentuk pecahan biji, ditambah dengan grit, terutama menjelang masa bertelur.
13. Kebutuhan Nutrisi untuk Merpati Potong
Merpati Potong dewasa membutuhkan sekitar 80 gram nutrisi per hari untuk setiap ekornya. Sedangkan untuk Merpati Potong yang masih muda, cukup berikan 50 gram nutrisi per hari. Agar burung Merpati Potong mendapatkan pakan yang lebih bernutrisi, Anda dapat mencampurkan pelet dan biji-bijian dalam variasi menu pakan mereka. Proporsi nutrisi pakan yang ideal adalah 48 persen pelet, 2 persen tepung, dan 50 persen butiran jagung.
Menu pakan bernutrisi ini setara dengan komposisi 70 persen karbohidrat, 5 persen lemak, 5 persen serat, dan 20 persen protein. Kombinasi nutrisi ini adalah kebutuhan yang paling tepat untuk kesehatan burung Merpati Potong.
14. Cara Merawat Merpati Potong
Merawat Merpati Potong cukup mudah, yang terpenting adalah memastikan asupan gizi mereka terpenuhi, menjaga kesehatan mereka, dan menjaga kebersihan kandang. Selain itu, penting untuk mengambil anakan Merpati Potong pada waktu yang tepat agar proses produksi berjalan dengan lancar. Jika memanen terlalu cepat atau terlalu lambat, bisa menyebabkan masalah pada kelangsungan hidup Merpati Potong.
15. Pencegahan Penyakit pada Merpati Potong
Beberapa penyakit yang sering menyerang Merpati Potong adalah pilek, cacar, dan cacingan. Namun, sebenarnya Merpati Potong cukup tahan terhadap berbagai virus penyakit. Anda dapat mencegah penyakit pada Merpati Potong dengan memberikan vitamin dan rutin membersihkan kandang. Jangan lupa untuk selalu mengganti pakan dan air minum burung secara berkala.
16. Masalah selama ternak Merpati Potong
Dalam proses ternak Merpati Potong, beberapa masalah yang mungkin muncul antara lain adalah penyakit, kondisi cuaca yang tidak bersahabat, gangguan dari hewan lain, tingkat stres burung yang tinggi, potensi maling atau pencurian, serta fluktuasi harga pasar yang tidak stabil.
Sebagai calon peternak Merpati Potong, Anda dapat mengatasi permasalahan ini dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk meminimalkan risiko. Ingatlah untuk tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan segala permasalahan yang mungkin timbul selama proses budidaya dan ternak Merpati Potong.
17. Ternak Merpati Potong untuk Pemula
Jika Anda tertarik memulai usaha budidaya Merpati Potong, sebaiknya mulailah dengan modal yang lebih kecil agar risiko kerugian juga lebih terkontrol. Selama proses budidaya, lakukan riset dan penelitian untuk mengembangkan usaha Merpati Potong hingga mencapai jalur yang tepat dan menguntungkan.
Kami menyarankan untuk memulai dengan 5-10 pasang Merpati Potong. Dengan langkah ini, Anda dapat mengelola modal dengan lebih efisien dan mengurangi risiko kerugian yang besar. Dari sini, Anda dapat belajar secara lebih mendalam tentang Merpati Potong, memahami kebutuhan mereka, dan mengetahui perkiraan pengeluaran selama proses produksi.
Siklus Perkembangbiakan Burung Merpati Secara Normal
Siklus perkembangbiakan burung merpati berlangsung dengan cara khas yang menjadi ciri khas dari spesies ini. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai proses tersebut:
- Pembentukan Pasangan
Merpati dikenal sebagai burung yang monogami, yang berarti satu pasangan merpati akan bersama untuk seumur hidup. Setelah merpati menemukan pasangannya, mereka akan mulai menunjukkan tanda-tanda ingin berkembang biak. - Perkawinan
Setelah berjodoh, merpati akan melakukan perkawinan. Proses ini biasanya berlangsung 2-3 hari setelah keduanya memutuskan untuk berpasangan. - Giring
Salah satu perilaku unik merpati adalah “giring”. Dalam proses ini, merpati jantan akan mengejar-ngejar merpati betina. Giring ini menjadi tanda bahwa proses perkembangbiakan sedang berlangsung. - Bertelur
Sekitar 7-8 hari setelah perkawinan pertama, merpati betina akan bertelur. Telur merpati biasanya berwarna putih dan bentuknya bulat. - Mengerami Telur
Setelah bertelur, kedua pasangan merpati, baik jantan maupun betina, akan bergantian mengerami telurnya. Proses pengeraman ini berlangsung selama 19-22 hari. - Menetaskan dan Meloloh
Setelah masa pengeraman, anak merpati akan menetas dari telurnya. Dalam periode awal kehidupannya, anak merpati akan diberi makan oleh induknya dengan cara yang disebut “meloloh”. Proses ini berlangsung sekitar 28 hari. - Pemanenan Merpati Potong
Setelah mencapai umur kira-kira 2 bulan, merpati potong siap dipanen. Merpati potong ini biasanya dijual ke pengepul atau langsung ke rumah makan yang menyajikan olahan masakan burung merpati.
Siklus perkembangbiakan ini menunjukkan betapa uniknya burung merpati dalam berkembang biak dan juga potensi ekonominya, terutama bagi mereka yang memeliharanya untuk keperluan konsumsi.
Penutup
Sebagai suatu bentuk usaha yang menjanjikan, cara ternak merpati potong memerlukan ketelitian, dedikasi, serta pemahaman yang mendalam. Setiap tahap, mulai dari pemilihan bibit, pemberian pakan, hingga perawatan harian, memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan budidaya.
Kesuksesan dalam ternak merpati potong tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, namun juga memperkaya pengetahuan kita tentang cara menjaga keberlangsungan hidup satwa ini. Dengan komitmen dan upaya yang maksimal, ternak merpati potong dapat menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Itu saja uraian secara lengkap dari empatpilar.com mengenai Cara Ternak Merpati Potong. Selamat mencoba dan semoga sukses!