Kelebihan dan Kekurangan Murai Batu Hutan vs Ternak

Ketahui, Kelebihan dan Kekurangan Murai Batu Hutan vs Ternak Secara Lengkap

Posted on

Duniaburung.id – Ketahui, Kelebihan dan Kekurangan Murai Batu Hutan vs Ternak Secara Lengkap. Murai batu adalah salah satu jenis burung kicau yang sangat populer di Indonesia. Ada dua jenis murai batu yang umum ditemui, yaitu murai batu hutan dan murai batu ternak. Keduanya memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci kelebihan dan kekurangan murai batu hutan dan ternak, serta membantu Kalian memahami perbedaan di antara keduanya. Jadi, jika Kalian seorang penggemar burung kicau dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang murai batu, teruslah membaca!

A. Pengertian Murai Batu Ternakan

Murai Batu Ternakan merujuk pada burung Murai Batu yang dibesarkan dan dikembangkan oleh peternak burung. Proses ini melibatkan pengawinan indukan jantan dan betina yang memiliki sifat-sifat unggul, dalam pengawasan dan kontrol lingkungan yang dikendalikan oleh manusia.

Tujuan dari peternakan ini biasanya adalah untuk memproduksi burung dengan sifat-sifat tertentu, seperti suara yang merdu atau penampilan yang unik. Peternakan ini memungkinkan pengendalian lebih besar terhadap hasil dan kesejahteraan burung, serta menjamin pasokan yang stabil dari burung-burung berkualitas tinggi.

B. Pengertian Murai Batu Hutan

Murai Batu Hutan adalah burung Murai Batu yang berasal dari alam liar. Mereka berkembang biak secara alami tanpa intervensi manusia. Pengawinan antara burung jantan dan betina terjadi secara alami dan tanpa pemilihan bibit berdasarkan sifat-sifat tertentu.

Burung ini biasanya ditemukan dan ditangkap di habitat aslinya, seperti di hutan atau wilayah terpencil lainnya. Karena tidak ada kontrol manusia dalam proses perkembangbiakan mereka, burung-burung ini mungkin memiliki variasi yang lebih besar dalam hal suara, perilaku, dan penampilan fisik dibandingkan dengan Murai Batu Ternakan. Namun, penangkapan burung ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk tidak mengganggu populasi burung di alam liar.

Kelebihan dan Kekurangan Murai Batu Hutan vs Ternak

Terkadang, sebelum mengambil keputusan untuk membeli burung, sebagian dari Anda mungkin merasa kebingungan dalam menentukan pilihan antara burung liar atau burung hasil budidaya.

Fenomena ini cukup umum mengingat kedua jenis burung ini memiliki pro dan kontra masing-masing, seperti contoh perbandingan antara Murai Batu Liar dan Murai Batu hasil peternakan.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelebihan dan kekurangan dari burung Murai Batu, mulai dari suara, postur tubuh, variasi suara, karakter, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, para calon pembeli sering merasa bimbang antara memilih burung tangkapan dari alam liar atau burung yang dibiakkan dalam penangkaran.

Berikut adalah Kelebihan dan Kekurangan Murai Batu Hutan vs Ternak, yang perlu kalian ketahui :

1. Kelebihan Murai Batu Ternakan

Berikut adalah Kelebihan Murai Batu Ternakan, perlu kalian ketahui :

  • Mudah dijinakan:
    Murai batu ternakan biasanya lebih mudah dijinakan daripada murai batu liar. Hal ini karena mereka sudah terbiasa dengan interaksi manusia sejak awal.
  • Mudah dilatih:
    Setelah burung tersebut jinak, proses pelatihan menjadi lebih mudah. Hal ini penting untuk membentuk kualitas kicauan mereka.
  • Potensi gacor tinggi:
    Jika induk murai batu ternakan memiliki sifat gacor, anak-anaknya juga memiliki potensi yang sama. Artinya, kemampuan berkicau dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
  • Mental fighter:
    Selain kemampuan berkicau, mental fighter dari induk juga bisa diturunkan ke anak murai batu. Mental fighter ini penting dalam kontes atau lomba kicauan.
  • Mudah dibiasakan makan voer dan EF:
    Murai batu ternakan lebih mudah dibiasakan makan voer atau Extra Fooding (EF) serta ramuan penggacor burung lainnya. Makanan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan stamina burung.
  • Silsilah mudah dilacak:
    Dengan murai batu ternakan, Anda dapat melacak silsilah atau garis keturunan burung, yang penting untuk menjaga kualitas dan memperkirakan karakteristik burung.

Kelebihan utama dari murai batu ternakan adalah mudah untuk dilatih hingga gacor. Burung-burung ini sudah terbiasa dengan kehadiran manusia, sehingga mereka tidak akan mengalami stres saat dimaster atau dilatih. Ini sangat penting karena stres bisa mengurangi kualitas kicauan dan kesehatan burung secara keseluruhan.

2. Kekurangan Murai Batu Ternakan

Setelah kelebihan, selanjutnya adalah Kekurangan Murai Batu Ternakan, simak di bawah ini :

  • Kurangnya potensi isian:
    Murai batu ternakan biasanya tidak memiliki banyak potensi isian sejak kecil. Isian merujuk kepada variasi suara yang bisa dikeluarkan oleh murai batu. Isian yang banyak dan variatif menjadi salah satu faktor penentu dalam perlombaan kicauan.
  • Gampang ngebatman:
    Ngebatman adalah istilah dalam dunia kicauan yang berarti burung menjadi sangat jinak dan terlalu bergantung pada manusia. Kondisi ini bisa membuat murai batu ternakan sulit jika ditinggalkan atau dipindahkan ke pemilik baru.
  • Suaranya kurang nyaring:
    Jika dibandingkan dengan murai batu liar atau murai hutan, suara murai batu ternakan biasanya kurang nyaring. Suara yang keras dan nyaring adalah faktor penting dalam perlombaan kicauan.
  • Postur tubuh biasanya lebih kecil:
    Umumnya, murai batu ternakan memiliki postur tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan murai batu liar. Postur tubuh yang besar dan gagah menjadi salah satu faktor penilaian dalam perlombaan.

Namun, untuk masalah postur dan ukuran tubuh, ini sangat tergantung pada indukan. Tidak jarang ada murai batu ternakan yang memiliki postur tubuh besar dan gagah seperti indukannya. Ini menunjukkan bahwa, meskipun ada beberapa kekurangan, hasil penangkaran tetap dapat menghasilkan murai batu berkualitas baik dengan perawatan dan pelatihan yang tepat.

1. Kelebihan Murai Batu Hutan

Nah berikut adalah Kelebihan Murai Batu Hutan, perlu kalian pahami dengan baik :

  • Potensi isian yang banyak:
    Murai batu hutan memiliki potensi isian yang lebih banyak dibandingkan dengan murai batu ternakan. Isian merujuk kepada variasi suara yang bisa dikeluarkan oleh burung. Burung-burung hutan sering kali mendengar dan meniru suara burung lainnya di alam bebas, sehingga memiliki variasi suara yang lebih banyak.
  • Lebih cepat gacor:
    Murai batu hutan biasanya lebih cepat gacor (berkicau dengan baik dan variatif) dengan sedikit latihan. Ini karena mereka biasa mendengar dan meniru berbagai suara di alam bebas.
  • Postur tegak dan bulu cantik:
    Kebanyakan murai batu hutan memiliki postur yang tegak dengan bulu yang lebih cantik dan alami dibandingkan murai batu ternakan. Postur dan penampilan burung juga menjadi salah satu faktor penilaian dalam perlombaan.
  • Volume suara nyaring:
    Murai batu hutan memiliki volume suara yang lebih nyaring dibandingkan dengan murai batu ternakan. Suara yang keras dan nyaring adalah salah satu indikator burung yang sehat dan sering menjadi penentu kemenangan dalam perlombaan kicauan.
  • Mental fighter kuat:
    Murai batu hutan biasanya memiliki mental fighter yang lebih kuat dibandingkan dengan murai batu ternakan. Mental fighter ini penting dalam kontes atau lomba kicauan.

Keunggulan utama dari murai batu hutan adalah potensi yang tinggi berkat variasi isian yang ia dengar sejak kecil saat masih di hutan. Sehingga ketika dewasa, burung ini bisa dimaster dengan lebih cepat dan lebih efektif.

2. Kekurangan Murai Batu Hutan

Setelah memahami kelebihan, selanjutnya Kekurangan Murai Batu Hutan, simak di bawah ini :

  • Giras dan sulit terbiasa dengan manusia:
    Murai batu hutan biasanya lebih giras dan sulit terbiasa dengan kehadiran manusia dibandingkan dengan murai batu ternakan. Kondisi ini membuat proses penjinakan dan pelatihan menjadi lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama.
  • Harganya mahal:
    Murai batu hutan biasanya memiliki harga yang lebih mahal, terutama yang sudah gacor. Hal ini karena proses penangkapan dan penjinakan yang lebih sulit serta variasi suara atau isian yang lebih banyak.
  • Sulit dibiasakan makan voer:
    Murai batu hutan yang baru ditangkap biasanya sulit dibiasakan makan voer atau pakan buatan. Mereka lebih terbiasa makan serangga dan buah-buahan di alam bebas.
  • Mudah stress:
    Murai batu hutan biasanya lebih mudah stress ketika bertemu dengan hewan lain atau ditempatkan dalam lingkungan yang baru. Stress dapat mengurangi kualitas kicauan dan kesehatan burung secara keseluruhan.

Jadi, meski murai batu hutan memiliki kelebihan dalam hal variasi suara dan postur, mereka juga memiliki beberapa kekurangan, terutama dalam hal penjinakan dan perawatan. Burung ini membutuhkan waktu lebih lama dan perhatian ekstra untuk menjinakannya dan membuatnya nyaman dengan lingkungan barunya.

Penutup

Sebagai penutup dari duniaburung.id, dapat kita pahami bahwa baik Murai Batu Hutan maupun Ternak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Murai Batu Hutan dengan suaranya yang alami dan keras memiliki daya tarik tersendiri, namun persoalan perawatan dan legalitas seringkali menjadi tantangan.

Di sisi lain, Murai Batu Ternak menawarkan kestabilan genetik dan legalitas yang jelas, meski kualitas suaranya bisa jadi tak sekuat Murai Batu Hutan.

Namun demikian, kelebihan dan kekurangan ini tak lain adalah bagian dari dinamika memelihara burung, dan setiap pemelihara memiliki preferensinya sendiri. Sebagian besar tergantung pada tujuan, kemampuan, dan komitmen kita sebagai pemelihara.

Bagaimanapun, rasa cinta dan tanggung jawab kita terhadap burung adalah hal yang paling penting, karena itu lah yang akan membantu kita melalui semua tantangan yang ada.

Dengan memahami karakteristik dan perbedaan antara Murai Batu Hutan dan Ternak, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memelihara burung kesayangan kita.

Selamat merawat burung, dan semoga artikel ini bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *