Duniaburung.id – √ Berbagai Masalah Burung Kacer dan Cara Mengatasinya Secara Lengkap. Ingin tahu lebih banyak tentang masalah burung kacer dan cara mengatasinya? Panduan ini memberikan solusi lengkap untuk masalah umum yang sering dihadapi oleh pemilik burung kacer. Simak informasi selengkapnya di sini!
Selamat datang di panduan lengkap tentang masalah burung kacer dan cara mengatasinya. Jika Kalian seorang pecinta burung dan memiliki burung kacer di rumah, Kalian mungkin pernah menghadapi beberapa tantangan dalam merawat mereka. Artikel ini akan membantu Kalian memahami masalah-masalah yang sering dihadapi oleh burung kacer dan memberikan solusi praktis untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Burung Kacer
Burung kacer merupakan salah satu jenis burung yang tidak asing bagi para pecinta burung. Selain dikenal sebagai burung pon, burung ini populer karena memiliki suara kicauan yang merdu.
Salah satu alasan mengapa banyak orang menyukai burung kacer adalah karena penampilannya yang gagah. Jika kacer tersebut dirawat dengan baik dan memiliki kualitas yang bagus, harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Harga tersebut khusus untuk jenis kacer tertentu dan bukan harga pasar biasa. Jika Anda tertarik untuk memelihara burung kacer, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Nama ilmiah dari kacer adalah Copsychus saularis, termasuk dalam ordo passeriformes, phylum chordata, genus copsychus, dan family muscicapidae.
Burung kacer adalah burung asli habitat daerah hutan terbuka, yang juga dikenal dengan nama Magpie Robin/ Oriental Magpie Robin/ Straits Robin dalam bahasa Inggris. Mereka lebih suka hidup di daerah pinggiran hutan daripada di dalam hutan yang lebat dengan pohon-pohon liar.
Namun, bukan berarti semua jenis kacer bisa hidup di daerah laut atau pantai, karena belum ada penelitian yang mendukung hal tersebut. Untuk membedakan jenis kelamin burung kacer, Anda dapat melihat dari tampilan fisiknya.
Kacer jantan dewasa memiliki warna bulu hitam mengkilat di bagian atas kepala, serta warna putih di sebagian sisi sayapnya, mulai dari daerah bahu hingga ujung sayap. Sedangkan pada kacer jenis poci atau sekoci, terdapat warna putih di bagian bawah dada hingga daerah ujung ekor bagian bawah. Kacer jenis Jawa Timur memiliki bagian tersebut berwarna hitam.
Kacer betina memiliki tubuh yang didominasi warna abu-abu cenderung kusam. Berbeda dengan jantan muda, burung betina memiliki warna bulu di bagian atas dan kepala yang masih coklat.
Kicauan Burung Kacer
Burung kacer adalah salah satu jenis burung kicauan yang banyak dipelihara karena keindahan suaranya yang unggul dibandingkan dengan burung kicauan lainnya. Studi tentang kicauan burung kacer menunjukkan bahwa setiap burung memiliki “dialek” yang berbeda dalam kicauannya. Namun, beberapa burung juga mampu meniru kicauan burung lain yang mereka dengar sebagai tanda keberadaan di daerah tersebut. Burung kacer jantan juga sering berkicau ketika merasa terancam, mempertahankan wilayahnya, merasa menyerah, atau mengalami stres.
Burung Kacer yang akan diikutsertakan dalam kontes burung kicau perlu dirawat dan dilatih dengan penuh ketekunan, keuletan, dan kesabaran agar mampu menghasilkan suara yang lantang dan konsisten.
Makanan utama yang dikonsumsi oleh Burung kacer adalah serangga dan hewan invertebrata kecil lainnya. Meskipun dikenal sebagai insektivora, mereka kadang-kadang juga mengonsumsi nektar bunga, ikan, lintah, dan cicak. Biasanya, mereka mencari makan pada sore hari.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, burung ini dikenal dengan sebutan srintil. Burung kacer sangat aktif mencari makan, mulai dari pohon kelapa, randu, pisang, atau ranting pohon kering. Meskipun mereka cenderung bersifat penyendiri, pada saat musim kawin, mereka selalu bersama pasangan mereka.
Masalah Burung Kacer dan Cara Mengatasinya
Berikut adalah Berbagai Masalah Burung Kacer dan Cara Mengatasinya Secara Lengkap yang perlu kalian ketahui :
1. Kacer Diam saat Lomba
Masalah yang sering kali dihadapi oleh para kicau mania adalah burung Kacer yang diam saja di arena lomba. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pengalaman dan demam panggung pada burung tersebut. Selain itu, ada kemungkinan bahwa burung Kacer terlalu muda, kurang berpengalaman, serta stamina yang kurang fit.
Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama-tama, burung Kacer perlu dilatih di tempat yang ramai agar dia lebih terbiasa dengan keramaian dan merasa lebih nyaman saat berada di tengah kerumunan. Dengan begitu, mentalnya akan meningkat dan dia akan lebih siap tampil di lomba.
Selain itu, penting juga untuk memberikan pancingan burung lain di dalam sangkar. Hal ini bertujuan untuk menstimulasi naluri teritorial burung Kacer agar dia merasa perlu mempertahankan rumahnya dari kehadiran burung lain. Dengan begitu, dia akan lebih aktif dan bersemangat saat berada di lomba.
2. Burung Kacer Cuma Main Sebentar
Terkadang, burung Kacer yang terlalu ngotot di awal lomba akan cepat kelelahan dan akhirnya hanya bisa bermain sebentar saja. Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya latihan napas, kurangnya paparan sinar matahari saat dijemur, dan pemberian makanan dengan komposisi nutrisi yang tidak tepat.
Untuk mengatasi masalah ini, burung Kacer perlu dilatih secara khusus dalam hal teknik napas agar ketahanannya lebih baik saat berlomba. Selain itu, penting juga untuk menjemur burung dengan durasi yang lebih lama agar tubuhnya bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup, yang akan membantu meningkatkan kebugaran fisiknya.
Asupan makanan juga berperan penting dalam performa burung Kacer. Pastikan memberikan pakan EF atau pakan tambahan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan nutrisinya agar burung memiliki energi yang cukup saat berlomba.
3. Kacer Kurang Ngotot
Jika burung Kacer kurang ngotot, ini menandakan bahwa burung tersebut mungkin belum siap untuk dilombakan atau bertempur melawan burung lain. Beberapa penyebabnya dapat menjadi faktor pemberian pakan EF yang kurang memadai atau mungkin terlalu sering dipertemukan dengan burung betina yang tidak memiliki semangat bertarung yang tinggi.
Untuk mengatasi masalah ini, langkah pertama yang harus diambil adalah memperbaiki pola pemberian makanan burung Kacer. Pastikan memberikan pakan EF yang mencukupi, seperti jangkrik dan ulat hongkong, agar burung memiliki energi yang cukup untuk tampil maksimal di lomba atau saat bertemu dengan burung lain.
Selain itu, perlu diperhatikan juga durasi dan intensitas penjemuran burung Kacer. Menambah waktu penjemuran dapat membantu meningkatkan kualitas bulu serta kondisi fisik dan mental burung. Selain penjemuran, melatih Kacer di kandang umbaran juga penting untuk meningkatkan insting bertarungnya.
Jika memungkinkan, latihlah Kacer langsung di lapangan atau memasukkan burung lain ke dalam sangkarnya, sehingga dia terbiasa dengan kehadiran burung lain dan dapat lebih siap untuk bersaing.
4. Burung Kacer Ngeruji atau Menabrak Jeruji
Keadaan di mana burung Kacer sering ngeruji atau menabrak jeruji sangkarnya biasanya terjadi karena sedang mengalami masa over birahi akibat pemberian pakan EF yang berlebihan.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengurangi pemberian pakan EF yang bersifat panas seperti jangkrik yang memicu birahi. Gantilah pakan tersebut dengan makanan yang lebih ringan seperti cacing dan ulat bambu. Dengan demikian, intensitas birahi burung akan terkontrol.
Selain itu, sebelum burung Kacer naik ke gantangan atau dipertemukan dengan burung betina, pastikan untuk selalu memandikannya terlebih dahulu. Mandi dapat membantu menurunkan tingkat birahi pada burung.
5. Kacer Suara Serak
Suara serak pada burung Kacer bisa menjadi masalah yang mengganggu. Hal ini umumnya disebabkan oleh makanan yang terlalu keras atau tajam, yang dapat melukai tenggorokan burung.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada perubahan dalam pola pemberian air minum. Coba ganti air minum burung dengan air larutan kemasan selama seminggu sebagai langkah pertama. Air larutan ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan membantu meredakan iritasi pada tenggorokan burung.
Selain itu, perlu mengurangi durasi penjemuran burung terlebih dahulu. Jika kondisi masih belum membaik, konsultasikan dengan dokter hewan burung untuk mendapatkan saran yang lebih tepat. Dokter hewan mungkin akan memberikan obat serak yang sesuai untuk membantu mengatasi masalah suara serak pada burung Kacer.
6. Gaya Burung Kacer Monoton
Tidak semua burung Kacer memiliki gaya ngobra atau buka ekor seperti kipas saat tampil di lomba. Beberapa burung Kacer mungkin memiliki gaya yang lebih monoton, mungkin karena karakternya memang seperti itu atau karena kurangnya latihan sejak kecil untuk bergaya ngobra.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan latihan khusus untuk mengajarkan burung Kacer bergaya ngobra atau buka ekor. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperlihatkan video burung Kacer yang sudah mahir dalam bergaya ngobra. Hal ini dapat memberikan contoh kepada burung Kacer agar meniru gerakan tersebut.
Selain itu, menyandingkan burung Kacer dengan burung Kacer yang sudah terlatih dan mahir dalam bergaya ngobra juga dapat memberikan stimulus bagi burung Kacer lainnya untuk meniru gerakan tersebut.
Selain itu, mengganti model tangkringan, jumlah, dan jenis kayu tangkringan juga dapat mempengaruhi perilaku burung Kacer dan mengubah gaya tampilannya. Kreativitas dalam menyediakan lingkungan yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan burung Kacer juga bisa membantu mengembangkan gaya tampilannya yang lebih bervariasi dan menarik di arena lomba.
7. Volume Suara Kacer Pelan atau Kecil
Masalah yang sering dihadapi oleh pemilik burung Kacer adalah volume suara burung yang terdengar pelan dan kecil. Hal ini bisa disebabkan karena burung jarang dimaster, artinya kurang terlatih untuk berkicau dengan keras dan lantang. Selain itu, pemberian pakan yang kurang bagus juga dapat memengaruhi kualitas suara burung.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat melakukan beberapa langkah. Pertama, menjemur burung Kacer tanpa memberikan pakan dan minum terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada burung untuk mengeluarkan energi secara optimal saat berada di bawah sinar matahari. Setelah menjemur, berikan air larutan dengan rasa jeruk pada burung. Air larutan ini dapat memberikan hidrasi yang cukup dan membantu meningkatkan kualitas suara burung.
Selain itu, penting untuk melatih burung Kacer di sangkar umbaran. Dengan cara ini, burung akan memiliki lebih banyak ruang untuk bergerak dan terbang, sehingga napasnya menjadi lebih panjang dan kuat. Latihan di sangkar umbaran juga dapat meningkatkan kemampuan berkicau dengan keras dan lantang.
8. Kacer Nebok atau Turun ke Dasar Sangkar
Perilaku burung Kacer yang sering turun ke dasar sangkar atau nebok mungkin merupakan hal yang mengkhawatirkan bagi sebagian pemilik burung. Namun, masalah ini bisa diatasi dengan cara yang sederhana.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memberikan variasi pada dasar sangkar. Anda dapat menambahkan bola plastik berwarna-warni, rumput sintetis, karet, atau bahan lain yang menarik pada dasar sangkar. Dengan demikian, burung akan merasa lebih nyaman dan tidak terlalu sering turun ke dasar sangkar.
Memberikan berbagai bahan di dasar sangkar dapat membuat burung lebih tertarik untuk beraktivitas di tangkringan dan tidak menghabiskan waktu berlama-lama di dasar sangkar. Hal ini akan membantu burung Kacer tetap aktif dan bergaya di tangkringan, serta dapat menurunkan kebiasaan nebok yang mungkin terjadi karena rasa bosan atau ketidaknyamanan di dalam sangkar.
9. Burung Kacer Mbagong
Mbagong pada burung Kacer adalah masalah yang sering dialami oleh para kicau mania. Mbagong adalah kondisi di mana burung menjadi tidak bersemangat, lesu, dan kurang aktif. Penyebab umum burung Kacer mbagong adalah karena stamina yang kurang fit, kalah mental dalam persaingan, adanya pengalaman buruk yang menyebabkan trauma, atau mungkin faktor-faktor lain yang membuat burung kaget dan stres.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah perlu diambil. Pertama, Anda bisa memberikan pasir untuk terapi mandi pasir. Mandi pasir dapat membantu membersihkan bulu burung dan memberikan efek relaksasi pada burung Kacer, sehingga dia dapat lebih segar dan bersemangat.
Selain itu, lakukan mandi malam dengan air dingin. Mandi malam ini dapat membantu menyegarkan tubuh burung Kacer dan membuatnya lebih bugar untuk tampil di lomba.
Coba juga untuk melatih burung agar lebih galak dan tidak terlalu jinak. Sebuah kepribadian yang lebih galak dan agresif dapat membantu burung Kacer lebih percaya diri dan berani di tengah persaingan lomba.
Sebelum lomba, pastikan burung Kacer sedang dalam kondisi baik. Usahakan untuk memberikan pakan EF yang bervariasi dan bergizi, seperti jangkrik, ulat hongkong, atau serangga lain yang sesuai. Anda juga bisa menambahkan tulang sotong sebagai asupan kalsium untuk mendukung kesehatan burung.
Terakhir, gantung sangkar burung di tempat yang lebih tinggi seperti burung Perkutut. Tempat yang lebih tinggi dapat memberikan pandangan yang lebih luas dan membuat burung Kacer merasa lebih aman serta berada dalam lingkungan yang lebih stabil.
10. Kacer Telat Bunyi dan Cuma Bunyi di Akhir
Masalah Kacer yang telat bunyi atau hanya bunyi di akhir lomba bisa menjadi hal yang menjengkelkan. Poin yang didapatkan oleh burung menjadi sedikit karena kurangnya waktu tampil di awal lomba. Solusi untuk masalah ini adalah dengan memahami kondisi birahi burung.
Jika sebelum lomba, burung Kacer kurang dalam kondisi birahi atau tidak terlalu bersemangat, maka Anda perlu meningkatkan birahinya sebelum tampil di lomba. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pakan EF yang bervariasi dan bergizi tinggi seperti jangkrik, ulat hongkong, atau serangga lain yang disukai oleh Kacer. Pemberian pakan EF yang tepat dapat membantu menjaga burung Kacer tetap stabil dan energik di tengah lomba.
Selain itu, coba latih Kacer dengan cara ditrek atau dipertemukan dengan burung Kacer lain. Interaksi dengan burung sejenis dapat meningkatkan semangat dan insting bertarung pada burung Kacer.
Penutup
Dalam perjalanan memelihara burung kacer, seringkali kita dihadapkan pada berbagai masalah, mulai dari burung yang tidak berkicau, stres, hingga masalah kesehatan. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan kesabaran, solusi atas masalah-masalah tersebut dapat ditemukan.
Penting bagi setiap pemilik burung untuk selalu meningkatkan pengetahuannya dan memahami kebutuhan serta perilaku burung kacer agar dapat memberikan perawatan yang terbaik. Dengan demikian, masalah yang muncul bisa diminimalisir dan burung kacer kesayangan Kalian bisa tumbuh sehat dan berkicau merdu. Sebagai pemilik, tanggung jawab kita bukan hanya menyediakan tempat tinggal bagi burung, tetapi juga memastikan kesejahteraan dan kebahagiaannya.
Itu saja uraian secara lengkap yang bisa duniaburung.id sampaikan mengenai Masalah Burung Kacer dan Cara Mengatasinya. Semoga bermanfaat