Duniaburung.id – Ketahui, 10 Penyebab Burung Tiba-Tiba Mati Mendadak Secara Lengkap. Apa yang menyebabkan burung tiba-tiba mati mendadak? Temukan jawabannya dalam artikel ini. Pelajari penyebab umum kematian burung secara tiba-tiba dan bagaimana menghindarinya. Dapatkan wawasan dari pakar dan sumber terpercaya.
Burung merupakan makhluk yang indah dan menyenangkan untuk diamati. Mereka menambah warna dan keceriaan di alam serta merupakan bagian penting dari ekosistem. Namun, kadang-kadang kita bisa menemukan burung mati secara tiba-tiba tanpa tanda-tanda penyakit atau perubahan lingkungan yang jelas.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pecinta burung dan ahli biologi. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri penyebab burung tiba-tiba mati mendadak, menyoroti fakta dan informasi berdasarkan pengalaman, keahlian, dan sumber terpercaya.
Penyebab Burung Tiba-Tiba Mati Mendadak
Memelihara burung bagi beberapa individu bisa menjadi sarana untuk menenangkan diri dan mengusir kepenatan. Keindahan burung seringkali memukau banyak orang, sementara kicauannya bisa sangat menenangkan telinga. Beberapa burung bahkan cukup cerdas untuk diajari berbagai trik. Maka dari itu, tak heran jika banyak yang memilih burung sebagai teman sehari-hari dan melatihnya untuk melakukan aksi-aksi menarik.
Akan tetapi, bagi para pecinta burung, ada hal yang perlu diperhatikan, yaitu risiko burung meninggal tiba-tiba tanpa kita duga. Tentu saja, tak ada yang menginginkan kehilangan hewan kesayangan mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memahami berbagai Penyebab Burung Tiba-Tiba Mati Mendadak, simak di bawah ini :
1. Burung Terlalu Lama Terkena Sinar Matahari
Banyak orang menyarankan untuk menjemur burung di pagi hari saat matahari belum terlalu menyengat. Namun, beberapa penggemar burung seringkali mengabaikan saran ini dan membiarkan burung mereka terpapar matahari terlalu lama.
Sinar matahari di tengah hari yang terik dapat membuat burung menjadi lemas dan bahkan bisa berakibat fatal. Sebagian besar kasus kematian terjadi karena burung tengah sakit.
Ketika burung terlalu lama terpapar sinar matahari, mereka tidak bisa mengeluarkan panas dari tubuhnya secara efektif karena tidak berkeringat, yang bisa mengakibatkan heat stress atau heat stroke yang berujung pada kematian.
Lebih lagi, jika burung memiliki infeksi pernapasan atau kondisi kesehatan lain, risiko kematian saat terkena paparan sinar matahari menjadi lebih besar.
Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya jemurlah burung tidak lebih dari 2 jam. Pastikan sebelum pukul 10.00 pagi, burung sudah berada kembali di dalam ruangan atau ditempatkan di area yang teduh dan sejuk agar kesehatannya tetap terjaga.
2. Makanan Burung Berjamur atau Tercemar
Apa yang masuk ke dalam tubuh burung dapat menjadi penyebab utama kematian bagi mereka. Pakan yang biasa mereka konsumsi sehari-hari bisa saja terkontaminasi jamur atau bahan kimia yang menyebabkan burung tiba-tiba mati tanpa ada riwayat penyakit sebelumnya.
Pakan utama burung biasanya berupa voer dan biji-bijian. Jika pakan yang diberikan tidak higienis atau terkontaminasi jamur dan bakteri, burung bisa menjadi lemas dan mati dalam beberapa jam.
Untuk mencegah kematian mendadak akibat makanan, penting untuk selalu membeli pakan burung yang masih segar dan baru. Perhatikan juga kemasan pakannya, pastikan kemasannya utuh dan tidak rusak atau terbuka.
Perhatikan juga perubahan warna pada voer yang Anda beli. Jika setelah beberapa hari warnanya berubah, lebih baik jangan diberikan kepada burung.
Hal yang sama berlaku untuk buah-buahan, sayuran, makanan tambahan (EF), dan lainnya. Pastikan untuk membersihkan buah dan sayur sebelum diberikan kepada burung. Jika ingin memberikan jangkrik, pastikan jangkrik masih segar dan hidup.
Jika kroto sudah berbau busuk, lebih baik dibuang saja. Hindari memberikan kroto yang berbau tidak sedap kepada burung, karena dapat menyebabkan penyakit di kemudian hari.
3. Burung Keracunan
Kematian mendadak pada burung ternyata dapat disebabkan oleh keracunan. Racun ini bisa berasal dari tanaman, serangga, atau bahan kimia lainnya.
Sebagai contoh, jika burung digantang di depan rumah yang dekat dengan tempat pengecatan, mereka dapat terpapar bahan kimia cat yang terbawa melalui udara, kemudian menghirupnya dan mengalami keracunan.
Contoh lainnya, burung bisa saja memakan serangga secara sembarangan yang masuk ke dalam kandang mereka. Meskipun serangga tersebut masuk secara tidak sengaja, burung bisa menganggapnya sebagai lawan dan memakannya. Namun, terkadang serangga tersebut mengandung racun atau toksik, menyebabkan burung muntah dan akhirnya mati mendadak.
Untuk mencegah hal ini, burung sebaiknya ditempatkan di lingkungan yang bersih, bebas dari polusi, sejuk, dan tidak terlalu panas. Selain itu, penting untuk menjauhkan burung dari asap kendaraan, asap rokok, dapur, lubang angin, AC, gas beracun, pembakaran sampah, dan hal-hal berbahaya lainnya.
Jika memungkinkan, burung sebaiknya dikerodong saat sedang istirahat. Waktu dikerodong bisa berbeda-beda, tetapi lebih baik dikerodong pada saat siang dan malam hari. Hal ini membantu melindungi burung dari paparan yang berbahaya dan menjaga kesehatan mereka.
4. Burung Stres
Kalian tahu apa saja faktor-faktor yang menyebabkan burung stres? Ternyata ada banyak penyebabnya, termasuk beberapa hal berikut ini.
- Burung diganggu oleh hewan lain.
- Burung merasa kalah mental dari burung yang lebih agresif.
- Burung sering terpapar suara keras dan bising.
- Sangkar burung terjatuh atau mengalami gangguan.
- Burung baru saja dibeli atau pindah ke sangkar baru.
- Tidak nyaman dengan lingkungan baru.
- Sulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
- Burung mengalami sakit sehingga tidak bisa berkicau.
Untuk mengatasi masalah ini, Kalian bisa memisahkan burung yang stres dari yang lain. Pindahkan burung ke tempat yang tenang, teduh, dan aman.
Setelah beberapa hari membuat burung merasa nyaman, berikan pakan yang kaya gizi. Tambahkan juga suplemen dan vitamin untuk membantu burung pulih seperti semula.
5. Dada Burung Tertekan Terlalu Keras
Menurut Drh Dharmojono, seorang ahli kesehatan unggas dan burung yang memberikan konsultasi dalam majalah Infovet, cara memegang burung memiliki teknik khusus. Tidak boleh sembarangan memegang burung karena bisa membahayakan nyawanya.
Burung yang sedang dalam proses domestikasi cenderung meronta-ronta dan stres. Saat burung berada dalam keadaan gembira atau terlalu bersemangat, denyut jantung dan pernapasannya akan meningkat.
Dalam kondisi tersebut, disarankan untuk tidak memegang bagian dada burung terlalu kuat. Hal ini karena burung tidak memiliki diafragma, sehingga jika dada burung dipegang terlalu erat, burung tidak dapat bernapas.
Usahakan selalu memegang burung pada bagian kepala, sayap, dan kedua kaki. Caranya seperti ini, pegang burung dari bagian atas dan letakkan telapak tangan di punggung burung. Sementara bagian telunjuk dan jari tengah mengapit leher burung.
Perlu diingat, burung liar atau burung yang sedang meronta memiliki suhu tubuh yang bisa meningkat dengan cepat. Pada kondisi seperti ini, sebaiknya hindari memegang atau mencengkeram burung karena hal itu bisa menyulitkan burung bernapas dan berakibat fatal.
6. Burung Mati Tanpa Sebab
Juga ada kematian burung yang menimbulkan pertanyaan besar karena masih bersifat misterius dan penyebabnya tidak diketahui. Biasanya, kematian burung semacam ini disebabkan oleh penyakit yang sulit terdeteksi melalui pengamatan.
Beberapa penyakit tersebut meliputi gangguan hati, infeksi virus, masalah pencernaan, dan lain-lain. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memberikan asupan pakan yang bergizi dan multivitamin yang tepat.
Tujuannya bukan hanya untuk membuat burung menjadi gacor, tetapi juga untuk menjaga kesehatan burung dari serangan penyakit. Hal ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh burung dan meningkatkan performa mereka di lapangan secara luar biasa.
7. Burung Disengat Lebah
Periksa kembali sekitar sangkar, apakah terdapat sarang lebah atau tidak. Karena terkadang, burung yang mati secara tiba-tiba bisa saja baru saja disengat oleh lebah atau tawon.
Predator ini tidak mengenal korban mereka. Jika mereka melihat burung yang sedang mengonsumsi sesuatu yang manis, seperti madu, maka lebah bisa menyerangnya.
Untuk mengatasinya, buatlah minuman manis yang ditempatkan jauh dari sangkar burung. Minuman ini berisi gula pasir yang kemudian diberi air. Letakkan minuman tersebut di dalam wadah dan taruhlah jauh dari sangkar. Lebah akan meninggalkan sangkar burung dan lebih memilih mendekati minuman manis tersebut.
8. Burung Terkena Penyakit Newcastle Disease (ND)
Penyakit Newcastle Disease atau yang lebih sering dikenal sebagai penyakit tetelo adalah penyakit yang sangat mematikan bagi burung, karena jika tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian burung secara tiba-tiba.
Penyakit ini disebabkan oleh virus NDV, yang merupakan virus RNA berkas tunggal dengan sekuens antisens negatif. Serangan virus ini terjadi tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya. Bagian tubuh yang sering diserang adalah saraf, yang menyebabkan burung menjadi lumpuh.
Untuk menangani penyakit tetelo pada burung, dapat diberikan obat anti saraf, madu asli, air rebusan daun saga, dan obat metabolisme burung.
9. Burung Makanan Menyebabkan Tersedak
Pakan burung memiliki beragam bentuk. Kadang-kadang, jika burung diberi pakan dalam ukuran yang terlalu besar, burung bisa tersedak dan mengalami kesulitan bernapas.
Jika burung mengalami masalah ini, segera keluarkan pakan yang terjebak di tenggorokannya. Caranya adalah dengan menepuk bagian tengkuk burung atau menyedotnya melalui paruh.
Tetapi sebaiknya prosedur ini dilakukan oleh orang yang berpengalaman, karena jika tidak dilakukan dengan benar, dapat menyebabkan penderitaan pada burung dan bahkan menyebabkan kematian.
Untuk mencegah burung tersedak karena makanan, lebih baik berikan pakan dalam ukuran yang lebih kecil. Hal ini akan memudahkan burung menelan dan menghindari masalah pada sistem pencernaannya.
10. Burung Terpapar Angin Kencang
Jangan menganggap remeh angin kencang. Pasalnya, burung yang terpapar angin kencang dapat mudah sakit. Penyakitnya bisa disebabkan oleh virus yang dibawa oleh angin atau akibat cuaca dingin yang meresap ke tubuh burung.
Oleh karena itu, disarankan selalu menggunakan kerodong saat terjadi angin kencang, cuaca dingin, atau saat burung dalam perjalanan. Anda dapat melapisi kerodong hingga dua lapis apabila cuaca sangat ekstrem atau terlalu dingin.
Cara Merawat Burung Agar Tidak Mudah Sakit
Setelah memahami Penyebab Burung Tiba-Tiba Mati Mendadak, selanjutnya burung menjadi salah satu hewan peliharaan rumah paling favorit. Keberadaan mereka bisa menjadi teman baik di rumah karena burung juga senang berinteraksi dengan manusia, juga suara nyanyiannya yang membuat suasana lebih damai.
Rupanya dengan memelihara burung, Kalian juga sekaligus menurunkan tingkat stres. Membelai hewan terbukti dapat mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah.
Namun, seperti hewan peliharaan lainnya, diperlukan waktu, uang, dan pengetahuan yang memadai agar bisa merawat burung dengan baik dan panjang umurnya.
Bagi Kalian yang memiliki hobi untuk memelihara burung, pasti mau memiliki burung peliharaan yang tetap sehat dan bernyanyi merdu, kan?
1. Berikan Kandang yang Nyaman dan Aman
Kandang yang luas sangat penting bagi burung agar dapat melatih sayapnya dan memanjat. Di sini merupakan tempat di mana burung akan menghabiskan sebagian besar waktunya.
Untuk menghindari membatasi geraknya, pastikan kandang yang dibeli tidak terlalu kecil.
Selain itu, burung adalah makhluk yang cerdas, oleh karena itu berhati-hatilah karena mereka sering menemukan cara untuk melarikan diri dari kandang. Menggunakan gembok dapat memastikan keamanan burung di dalam sangkar.
2. Tips Meletakkan Kandang
Setelah membeli kandang yang sesuai untuk burung, langkah selanjutnya dalam merawat burung adalah menempatkannya di lokasi yang tepat.
Burung sangat sensitif terhadap perubahan suhu, cahaya, dan asap. Oleh karena itu, mereka membutuhkan sirkulasi udara yang baik, serta perlu dijauhkan dari asap bahan kimia pembersih, rokok, dan cat baru yang bisa membahayakan kesehatan mereka.
Sebaiknya letakkan kandang burung di area rumah yang cukup terkena sinar matahari. Ini akan membantu burung mendapatkan asupan vitamin D yang cukup untuk kesehatan tulang mereka.
Pastikan juga posisi kandang tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika terlalu rendah, burung dapat merasa takut dan cemas. Sebaliknya, jika terlalu tinggi dari pandangan mata, mereka akan merasa terisolasi dari aktivitas di bawahnya. Jadi, pilihlah posisi yang nyaman bagi burung dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
3. Bersihkan Kandang Sesering Mungkin
Merawat burung juga melibatkan perhatian khusus terhadap kebersihan kandangnya, karena dengan menjaga kebersihannya, Kalian juga menjaga kesehatan burung.
Ada beberapa bagian dari kandang burung yang perlu sering dibersihkan.
- Misalnya, alas kandang harus diganti setiap hari atau dibilas untuk membersihkan kotoran burung.
- Wadah makanan dan minuman juga harus dibersihkan setiap hari menggunakan air hangat dan sabun agar bebas dari bakteri.
- Kandang itu sendiri sebaiknya dibersihkan sekali seminggu dengan menggunakan sabun dan air hangat.
- Permukaan plastik pada kandang burung juga bisa dicuci dengan larutan cuka dan air. Atau jika perlu, Kalian dapat menggunakan pemutih rumah biasa untuk mencuci permukaan kandang.
- Pembersihan dan disinfeksi menyeluruh ini sangat penting untuk semua bagian kandang guna mematikan bakteri yang mungkin menempel.
Menurut VCA Hospitals, kotoran dan bakteri lebih mudah menyerap pada bahan seperti kayu, anyaman, dan bambu. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti barang-barang ini di dalam kandang burung setiap 6-12 bulan.
4. Perhatikan Nutrisinya
Nutrisi yang cukup memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan burung. Di alam liar, burung mencari berbagai jenis makanan untuk memenuhi kebutuhannya.
Hal yang sama berlaku dalam merawat burung peliharaan. Pola makan yang baik dapat meningkatkan sistem kekebalannya sehingga dapat melawan berbagai penyakit.
Burung peliharaan sebaiknya diberikan makanan dengan kombinasi makanan alami dan berkualitas tinggi. Misalnya, buah segar, rerumputan, bunga asli, sayuran, dan lain-lain yang aman dan sesuai dengan spesies burung.
Apabila Anda ragu, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli burung dan komunitas hewan peliharaan untuk memastikan makanan yang diberikan sudah sesuai dan tidak beracun bagi burung.
Menurut PetCoach, ada beberapa klasifikasi burung berdasarkan jenis makanannya:
- Florivora: Makan biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, kulit kayu, akar, dan beri. Contoh burung: Macaw Militer, Macaw Biru Emas, dan Beo Merah.
- Granivora: Hanya memakan biji-bijian. Contoh burung: Budgerigar, Cockatiel, Hyacinth Macaw.
- Frugivora: Mayoritas makan buah dan bunga, namun juga dapat mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian. Contoh burung: Macaw Leher Biru, Green-winged Macaw.
- Omnivora: Makan biji-bijian, buah-buahan, serangga, dan invertebrata. Contoh burung: Kakatua Koki, Amazona Arausiaca.
- Nectarivora: Pemakan serbuk sari, beberapa serangga, dan biji-bijian. Contoh burung: Lorikeet, lory.
Sebagai catatan, disarankan untuk menghindari memberikan makanan yang mengandung kafein pada burung. Konsumsi kafein dapat menyebabkan masalah pada jantung dan membuat burung berperilaku hiperaktif.
5. Sediakan Mainan dan Makanan Kunyah
Seperti hewan peliharaan lainnya, burung juga senang bermain. Mainan dapat mengatasi kebosanan mereka ketika berada dalam kandang terlalu lama, dan juga dapat mendorong mereka untuk berolahraga.
Seperti halnya manusia, kenyamanan dalam kandang juga penting diperhatikan. Setiap jenis burung memiliki aktivitas favoritnya masing-masing.
- Contohnya, Burung Beo membutuhkan mainan yang bisa dikunyah, sementara Kenari menyukai bel atau ayunan.
- Berbagai jenis mainan ini dapat memberikan aktivitas pada burung sehingga mereka tidak merasa bosan.
- Umumnya, burung juga sangat menyukai mengunyah mainan dan makanan karena hal ini membantu menjaga paruh mereka tetap dalam kondisi yang baik.
- Sebagai cara merawat burung, Anda dapat memberikan mainan kunyah seperti biji pinus, kulit mentah, tali serat alami, dan cabang pohon.
6. Menjaga Kebersihan Bulunya
Burung menghabiskan berjam-jam setiap harinya untuk merapikan bulu mereka dengan menggunakan paruh. Ini dilakukan untuk menjaga bulu tetap lurus dan tahan air.
Sama seperti hewan peliharaan lainnya, merawat bulu dan kulit burung juga merupakan bagian penting dari perawatan mereka agar tetap bahagia dan sehat.
Untuk itulah, hampir semua burung menyukai air dan menikmati saat dimandikan. Mandi tidak hanya membersihkan kotoran, tetapi juga menjaga kelembapan kulit burung.
Mandi juga membantu membersihkan kutu, parasit, dan tungau yang mungkin bersarang di bulu mereka. Burung yang jarang dimandikan cenderung memiliki bulu yang mudah rusak dan kering.
Namun, Anda perlu memperhatikan metode mandi yang digunakan untuk setiap spesies burung. Berdasarkan Hagen Aviculture Research Institute, berikut adalah beberapa metode mandi yang dapat digunakan untuk beberapa jenis burung:
- Burung Beo umumnya lebih suka mandi dan berendam.
- Burung Soft Bills, Lories, Quaker, Kenari, Lovebirds, dan sejenisnya lebih suka menggunakan teknik birdbath. Anda dapat mengisi mangkuk dangkal dengan air setinggi 1-2 inci (tidak lebih tinggi dari ketinggian burung). Mereka akan mandi sendiri, sehingga Anda hanya perlu membersihkan percikan air untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
- African Grey lebih menikmati mandi menyeluruh di seluruh tubuh mereka.
Setelah burung dimandikan, keringkan bulunya dengan mengangin-anginkannya terlebih dahulu. Biarkan bulu burung cukup kering sebelum menjemurnya. Tujuannya adalah agar burung dapat mencari teduhan sendiri jika merasa terlalu terpapar sinar matahari yang terlalu panas.
7. Interaksi dan Sosialisasi
Memahami perilaku burung di alam liar sangatlah penting agar cara merawat burung sebagai hewan peliharaan dapat lebih tepat.
Sebagai contoh, burung beo merupakan hewan sosial di alam liar. Mereka biasanya tinggal dalam kelompok, terbang bersama, dan mencari makanan secara berkelompok.
Oleh karena itu, burung juga membutuhkan perhatian dari manusia saat dipelihara. Interaksi dan hubungan dengan manusia tidak hanya bermanfaat bagi burung, tetapi juga dapat meningkatkan kesehatan manusia.
Menurut Penelitian Pemeliharaan Hewan Peliharaan dan Kesehatan Manusia, memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan meningkatkan kesehatan mental.
Selain itu, kicauan burung dapat memberikan efek relaksasi bagi pendengarnya. Mendengarkan kicauan burung di pagi hari dapat memberikan perasaan ketenangan dan kedamaian. Hal ini juga menciptakan suasana lingkungan yang alami dan indah.
Penutup
Dalam merawat burung kesayangan, pemahaman mendalam tentang kesehatan dan kebutuhan burung sangatlah penting. Kematian mendadak pada burung mungkin sangat mengejutkan bagi pemiliknya. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi Penyebab Burung Tiba-Tiba Mati Mendadak.
Oleh karena itu, selalu utamakan pencegahan dengan cara memberikan perawatan terbaik, memastikan lingkungan yang sehat, dan melakukan pemeriksaan berkala. Semoga melalui artikel ini, Kalian mendapatkan wawasan yang membantu untuk menjaga burung kesayangan Kalian tetap sehat dan terhindar dari risiko kematian mendadak. Ingatlah, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.
Itu saja uraian secara lengkap dari duniaburung.id mengenai Penyebab Burung Tiba-Tiba Mati Mendadak. Semoga bermanfaat